> >

12 Senator AS Ancam Mahkamah Pidana Internasional: Incar Israel dan Kami Akan Mengincarmu

Kompas dunia | 7 Mei 2024, 10:11 WIB
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di timur Rafah, Jalur Gaza, Senin, 6 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sebanyak 12 senator Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik mengancam Mahkamah Pidana Internasional (ICC) agar tidak mengusut dugaan kejahatan perang yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Lewat sebuah surat, para senator AS tersebut mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada jaksa, pegawai, mitra, hingga keluarga staf ICC. Surat itu dialamatkan kepada Jaksa ICC Karim Khan.

Senator yang menandatangani surat tersebut adalah Tom Cotton, Marco Rubio, Mitch McConnell, Katie Boyd Britt, Marsha Blackburn, Ted Budd, Kevin Cramer, Bill Hagerty, Pete Ricketts, Rick Scott, Tim Scott, dan Ted Cruz.

Baca Juga: Senjata AS Teridentifikasi Dalam Serangan Israel ke Lebanon yang Tewaskan 7 Paramedis

Dalam surat yang didapatkan Zeteo, para senator AS tersebut mengingatkan ICC bahwa jika surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat senior Israel lain diterbitkan, AS akan mengeluarkan "sanksi-sanksi berat untuk Anda dan institusi Anda."

"Incar Israel dan kami akan mengincarmu. Surat perintah penangkapan ini akan menyamakan ICC dengan negara sponsor terorisme terbesar dan proksinya," kata 12 senator AS dalam surat kepada ICC, sebagaimana dikutip Anadolu, Senin (6/5/2024).

"Lebih jelasnya, tidak ada kesamaan yang moril antara terorisme Hamas dengan respons Israel yang sah."

AS dan Israel tidak mengakui yuridiksi ICC dan tidak tergabung dalam pengadilan internasional tersebut. Sedangkan Palestina resmi menjadi negara anggota pada 2015 silam.

Sementara senator dari Partai Demokrat, Chris Van Hollen, menuduh koleganya dari Partai Republik menunjukkan "premanisme" dengan mengancam pegawai dan keluarga staf ICC.

"Tidak apa-apa mengekspresikan keberatan terhadap aksi yudisial yang potensial, tetapi sangat keliru untuk mencampuri urusan hukum dengan mengancam pejabat-pejabat yudisial, keluarga mereka, dan pegawai mereka dengan pembalasan. Premanisme ini adalah sesuatu yang lekat dengan mafia, bukan senator AS," kata Van Hollen.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Anadolu


TERBARU