> >

Tak Peduli Ancaman AS, Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Kompas dunia | 12 Mei 2024, 10:12 WIB
Warga Rafah usai serangan bom Israel, Sabtu (11/5/2024). Setidaknya 34.971 warga Palestina tewas dalam serangan terus-menerus Israel di Jalur Gaza sejak Oktober lalu,. (Sumber: Anadolu)

RAFAH, KOMPAS.TV - Israel tampaknya tak peduli dengan ancaman Amerika Serikat (AS), dengan memerintahkan warga Palestina segera mengungsi dari Rafah.

Perintah itu dikeluarkan negara Zionis itu dengan meningkatnya operasi militer di Kota Gaza selatan tersebut.

Selebaran dijatuhkan dari udara dan unggahan di media sosial meminta penduduk di distrik timur kota itu untuk pergi ke Al-Mawasi, wilayah pesisir sempit yang oleh Israel disebut zona kemanusiaan yang diperluas.

Baca Juga: Joe Biden Janjikan Gencatan Senjata Secepatnya di Gaza Jika Hamas Bebaskan Sandera Israel Tersisa

Dikutip dari BBC Internasional, Minggu (12/5/2024), bagian jalanan Rafah yang sebelumnya dipadati penduduk lokal dan warga yang dipindahkan, kini bagai kota hantu.

Israel mengungkapkan akan melanjutkan operasi militernya ke Rafah, meski AS dan sekutu Israel lainnya telah memberikan peringatan.

Mereka meyakini serangan darat ke Rafagh akan berujung kematian massal warga sipil dan krisis kemanusiaan.

AS bahkan mengancam akan menghentikan pasokan persenjataan dan peluru artileri ke Israel, jika negara itu tak menghentikan serangan ke Rafah.

Pada Sabtu (11/6), sebuah foto menunjukkan asap meningkat di sekitar Rafah,  dan saksi mata mengungkapkan bahwa serangan udara terjadi di dekat perbatasan dengan Mesir.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pada postingannya di media sosial X, mengatakan selama beberapa hari terakhir mereka menghadapi pertempuran langsung dengan Hamas di Rafah.

IDF menambahkan bahwa tentaranya telah menemukan sejumlah Lorong bawah tanah di area tersebut.

Baca Juga: Kejutan, Sidang Darurat Majelis Umum PBB Beri Hak Istimewa untuk Palestina

Selama beberapa hari terjadi, ada puluhan serangan Israel di sekitar Gaza.

Militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan apa yang mereka sebut sebagai teroris dan infrastruktur teroris.

Mereka juga menginstruksikan warga Palestina itu pergi dari utara Gaza, mengindikasikan mereka akan kembali ke sana tiga bulan setelah pergi.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU