> >

Banjir Brasil Tewaskan 143 Orang, Triliunan Rupiah Digelontorkan untuk Penanganan Krisis

Kompas dunia | 13 Mei 2024, 02:00 WIB
Sukarelawan berkumpul untuk membantu warga evakuasi dari daerah yang terendam banjir akibat hujan lebat di Porto Alegre, Brasil, Selasa, 7 Mei 2024. (Sumber: AP Photo/Andre Penner)

BRASILIA, KOMPAS.TV - Banjir menerjang negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil dan menyebabkan duka yang mendalam.

Hujan lebat yang melanda wilayah itu menjadi pemicu tragedi tersebut.

Dilaporkan, 143 orang telah kehilangan nyawa mereka akibat banjir ini, sementara 125 orang masih belum ditemukan.

Pemerintah setempat tidak tinggal diam dan telah menetapkan keadaan darurat serta mengalokasikan dana bantuan sebesar $2,34 miliar (setara dengan Rp 37,5 triliun) untuk penanganan krisis. 

Namun, cuaca yang belum menentu menambah ketidakpastian, dengan prakiraan hujan yang masih akan terus turun, meningkatkan risiko banjir lebih lanjut.

Dampak banjir ini sangat luas, mencakup lebih dari 537.000 jiwa yang terkena dampak langsung.

Dilansir dari Associated Press, jumlah orang yang harus mengungsi dari rumah mereka akibat hujan deras telah melampaui 400.000 jiwa.

Dari angka tersebut di antaranya 70.000 berlindung di gedung olahraga, sekolah, dan lokasi sementara lainnya.

Baca Juga: Gambar Udara Dampak Banjir Bandang di Agam Sumatera Barat

Aktivitas masyarakat juga terhambat, sementara kerusakan infrastruktur dan ekonomi terjadi di berbagai wilayah terdampak.

Upaya penanganan pun terus dilakukan dengan sigap.

Pemerintah telah memobilisasi tim pencarian dan penyelamatan untuk mencari korban yang masih tertimbun.

Evakuasi warga ke tempat-tempat aman juga menjadi prioritas utama.

Analisis menyebutkan bahwa banjir ini tidak hanya disebabkan oleh hujan lebat.

Namun juga dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah tersebut. 

Faktor perubahan iklim juga diduga memperparah intensitas pola cuaca ekstrem yang melanda Brasil.

Sementara upaya jangka pendek telah dilakukan, penting untuk diingat bahwa tantangan ini memerlukan solusi jangka panjang. 

Peningkatan ketahanan terhadap bencana alam menjadi hal yang mutlak untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan. 

Baca Juga: Pantauan Udara Banjir yang Rendam 2 Kecamatan di Sidrap, Sulsel

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU