Profil PM Slovakia Robert Fico yang Kritis Usai Ditembak, Dikenal Politisi Populis Sayap Kiri
Kompas dunia | 16 Mei 2024, 05:50 WIBBUDAPEST, KOMPAS TV - Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, mengalami luka parah dan dalam kondisi serius setelah ditembak dalam sebuah insiden kekerasan yang terjadi setelah acara politik pada Rabu siang (15/5/2024). Upaya pembunuhan tersebut menandai karirnya dalam politik yang telah berlangsung puluhan tahun.
Fico, yang berusia 59 tahun, lahir tahun 1964 di Cekoslowakia. Sebelum pembubaran rezim komunis, ia adalah anggota Partai Komunis, kemudian meraih gelar hukum pada tahun 1986, dan pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen Slovakia pada tahun 1992 sebagai anggota Partai Kiri Demokratik.
Fico bekerja beberapa tahun pada tahun 1990-an sebagai wakil pemerintah Republik Slovakia di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa dan Komisi Hak Asasi Manusia Eropa. Pada tahun 1999, ia menjadi ketua partai Smer (Arah), dan menjadi tokoh kunci sejak saat itu.
Dia dan Smer sering dijelaskan sebagai partai populis kiri, meskipun dia juga pernah dibandingkan dengan politisi sayap kanan seperti Perdana Menteri nasionalis Hungaria tetangganya, Viktor Orbán.
Fico kembali ke kekuasaan di Slovakia tahun lalu, setelah sebelumnya menjabat dua kali sebagai PM, dari 2006 hingga 2010 dan kemudian dari 2012 sampai 2018. Pemerintahannya yang ketiga menjadikannya sebagai kepala pemerintahan terlama dalam sejarah Slovakia, sebuah anggota Uni Eropa dan NATO.
Setelah lima tahun di oposisi, partai Fico memenangkan pemilihan parlemen tahun lalu dengan platform pro-Rusia dan anti-Amerika. Dia berjanji mengakhiri dukungan militer Slovakia kepada Ukraina ketika negara itu berjuang melawan invasi skala penuh Rusia, dan berargumen bahwa NATO dan Amerika Serikat memprovokasi Moskow untuk berperang.
Baca Juga: PM Slovakia Robert Fico Ditembak Usai Sidang Kabinet, Kondisi Belum Diketahui
Setelah kemenangannya dalam pemilihan, pemerintah baru segera menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina. Ribuan orang berkali-kali turun ke jalan di seluruh Slovakia untuk memprotes kebijakan pro-Rusia Fico dan kebijakan lainnya, termasuk rencana untuk mengubah hukum pidana untuk menghilangkan jaksa anti-korupsi khusus dan mengambil alih media publik.
Kembalinya Fico ke kekuasaan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengkritiknya bahwa dia dan partainya, yang oleh Barat dipandang sudah lama dicemari oleh skandal, akan membawa Slovakia menjauh dari jalur pro-Baratnya.
Dia berjanji untuk mengejar kebijakan luar negeri yang "berdaulat", berjanji sikap keras terhadap migrasi dan organisasi non-pemerintah, dan berkampanye melawan hak-hak LGBTQ+.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press