> >

Presiden Georgia Veto RUU Agen Asing yang Bikin Negaranya Membara, Masih Bisa Digagalkan Parlemen

Kompas dunia | 19 Mei 2024, 13:23 WIB
Presiden Georgia Salome Zourabichvili (Sumber: AP Photo/Shakh Aivazov)

TBILISI, KOMPAS.TV - Presiden Georgia Salome Zourabichvili memveto rancangan undang-undang (RUU) agen asing yang membuat negara itu membara sepekan terakhir.

RUU agen asing tersebut telah membuat Georgia diwarnai dengan demonstrasi besar-besaran di seluruh negara.

Zourabichvili sebelumnya telah berjanji untuk menggagalkan RUU tersebut.

Baca Juga: Zelenskyy Ingin Kerja Sama dengan China untuk Perdamaian Ukraina, Dianggap Bisa Memengaruhi Rusia

Namun, veto-nya masih bisa ditolak oleh mayoritas sederhana di parlemen, yang sebelumnya menyetujui RUU tersebut pada Selasa (14/5/2024), dengan 84 anggota parlemen memberikan suara mendukung, dan 30 lainnya menolak.

RUU yang menimbulkan perpecahan ini mengharuskan organisasi yang menerima lebih dari 20 persen pendanaan dari luar negeri untuk mendaftar sebagai agen asing, atau akan dikenakan denda.

Para penentang mengatakan RUU tersebut meniru undang-undang serupa di Rusia yang digunakan Kremlin untuk membasmi oposisi dan masyarakat sipil.

“RUU ini pada hakikat dan semangatnya, pada dasarnya berasal dari Rusia, bertentangan dengan konstitusi kami dan semua standar Eropa,” ujar Zourabichvili, Sabtu (18/52024), dikutip dari CNN Internasional.

Ia mengatakan RUU tersebut harus dicabut, karena hal ini dapat menghalangi negaranya bergabung dengan Uni Eropa (UE).

UE juga telah memberikan peringatan serupa terkait RUU tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : CNN Internasional


TERBARU