> >

Perpecahan di Israel Makin Gawat, Benny Gantz Ancam Mundur jika Tak Ada Rencana Gaza Pasca Perang

Kompas dunia | 20 Mei 2024, 03:03 WIB
Benny Gantz tahun 2022. Gantz, anggota sentris dari tiga anggota Kabinet Perang Israel, hari Sabtu, 18/5/2024, mengancam mundur dari pemerintah jika pemerintahnya tidak mengadopsi rencana baru dalam waktu tiga minggu untuk perang di Gaza, sebuah langkah yang akan membuat PM Benjamin Netanyahu lebih bergantung pada sekutu sayap kanannya. (Sumber: AP Photo)

Netanyahu dalam sebuah pernyataan menanggapi dengan mengatakan Gantz memilih untuk memberikan ultimatum kepada perdana menteri daripada kepada Hamas.

Ia bahkan menyebut syarat-syaratnya itu sebagai “eufemisme” untuk kekalahan Israel.

Baca Juga: Israel Makin Pecah, Netanyahu Bertengkar dengan Menteri Sayap Kanan Itamar Ben Gvir

Dalam apa yang dilihat sebagai sindiran kepada Netanyahu, Gantz mengatakan, pertimbangan pribadi dan politik telah mulai menembus ke dalam hal-hal yang paling sakral dari keamanan Israel. 

Kritikus Netanyahu menuduh perdana menteri ingin memperpanjang perang untuk menghindari pemilihan baru.

Jajak pendapat menunjukkan Gantz sebagai kandidat paling mungkin untuk menjadi perdana menteri berikutnya.

Hal ini akan membuat Netanyahu menghadapi tuntutan atas tuduhan korupsi yang sudah lama berlangsung.

Netanyahu berada di bawah tekanan yang semakin besar di berbagai sisi.

Kaum garis keras ingin ofensif militer di kota Rafah, Gaza bagian selatan dilanjutkan.

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan akan bertemu dengan para pemimpin Israel guna membahas rencana AS agar Arab Saudi mengakui Israel dan membantu Otoritas Palestina memerintah Gaza.

Hal ini akan menjadi imbalan untuk jalan menuju negara Palestina merdeka dan berdaulat di masa depan.

Namun demikian, Netanyahu menolak usulan tersebut. Ia bersikeras bahwa Israel akan mempertahankan kendali keamanan atas Gaza dan hanya bermitra dengan warga Palestina lokal yang tidak terkait dengan Hamas atau Otoritas Palestina yang didukung Barat.

Meski diskusi mengenai perencanaan pascaperang semakin penting, tetapi perang masih berlangsung tanpa akhir yang terlihat.

Dalam beberapa pekan terakhir, Hamas telah berkumpul kembali di bagian utara Gaza yang dibom berat pada hari-hari awal perang dan di mana pasukan darat Israel telah beroperasi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU