> >

Mantan Menlu Iran Sebut Kematian Ebrahim Raisi sebagai Tindak Kejahatan AS

Kompas dunia | 21 Mei 2024, 20:20 WIB
Presiden Iran Ebrahim Raisi saat berbicara dalam peringatan meninggalnya Jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani yang tewas dalam serangan drone Amerika Serikat di Irak pada 2020, di Masjid Raya Imam Khomeini, Teheran, Iran, 3 Januari 2024. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Kecelakaan ini terjadi di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Minggu (19/5/2024) dan menewaskan kesembilan penumpang, termasuk Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.

Zarif menilai, kecelakaan helikopter ini terjadi karena sanks-sanksi yang dikenakan AS terhadap Iran.

Menurutnya, sanksi-sanksi Washington telah berdampak buruk kepada industri penerbangan sipil negara itu.

Baca Juga: Muhammadiyah Ucapkan Belasungkawa Mendalam Atas Meninggalnya Presiden dan Menlu Iran

Zarif mengatakan, Gedung Putih sejak lama melarang penjualan suku cadang untuk pesawat-pesawat di iran.

"Ini (kematian Raisi) akan tercatat di daftar hitam kejahatan AS terhadap bangsa Iran," kata Zarif dalam siaran televisi Iran via Anadolu, Selasa (21/5).

Pemerintah Iran telah membentuk sebuah komisi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya helikopter Raisi.

Menurut laporan awal, helikopter tersebut diduga jatuh karena "kegagalan teknis."

Jenazah Ebrahim Raisi sedianya akan dikebumikan di Masshad, kampung halaman sang presiden, setelah melalui serangkaian prosesi pemakaman. Raisi rencananya akan dimakamkan pada Rabu (22/5) besok.

Iran telah menunjuk Wakil Presiden Mohammad Mokhber sebagai penjabat presiden hingga pemilu yang akan dilangsungkan pada 28 Juni mendatang.

Baca Juga: Jokowi Harap Wafatnya Presiden Iran Tak Berdampak pada Kenaikan Harga Minyak Dunia

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU