> >

Pemimpin Oposisi Israel Desak Netanyahu Akui Kedaulatan Palestina

Kompas dunia | 23 Mei 2024, 17:54 WIB
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid, kiri tengah, saat bertemu dengan Menlu AS Antony Blinken di Tel Aviv, Israel, Kamis, 8 Februari 2024. (Sumber: AP Photo)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersedia mengakui kedaulatan Palestina dengan syarat dan jaminan tertentu.

Namun, Lapid tidak merinci syarat atau jaminan apa yang dimaksud.

Hal tersebut disampaikan Lapid usai Norwegia, Irlandia, dan Spanyol bergerak untuk mengakui kemerdekaan Palestina.

Pemimpin pemerintahan ketiga negara itu kompak mengumumkan akan mengakui kedaulatan Palestin pada Rabu (23/5/2024) lalu.

"Netanyahu harus menyatakan bahwa dalam kondisi tertentu dan jaminan yang spesifik, dia bersedia menerima sebuah negara Palestina pada masa mendatang yang bersama-sama berjuang melawan terorisme," kata Lapid dikutip Anadolu, Selasa (22/5/2024).

Baca Juga: Barat Mulai Akui Palestina sebagai Negara, Sebut Eropa Mulai Frustasi pada Israel

Lapid pun mengkritik menteri ekstremis, Itamar Ben-Gvir yang menurutnya menghalangi Israel dari mengakui kedaulatan Palestina.

Lapid menyebut perang Israel di Gaza dan dampak diplomatis yang ditimbulkannya sebagai "kegilaan."

Itamar Ben-Gvir adalah salah satu tokoh kunci dalam kabinet ekstrem kanan Netanyahu yang dibentuk pada 2022 lalu.

Kabinet ini secara tegas menentang pembentukan negara Palestina merdeka.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU