> >

Ribuan Warga Israel Unjuk Rasa Tuntut Pemerintah Netanyahu Pulangkan Sandera Usai Jasad Ditemukan

Kompas dunia | 26 Mei 2024, 08:44 WIB
Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv hari Sabtu, 25/5/2024, menuntut tindakan cepat dari pemerintah untuk memulangkan sandera yang ditahan di Gaza, setelah beberapa jasad ditemukan. (Sumber: Times of Israel)

TEL AVIV, KOMPAS TV - Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv hari Sabtu, 25/5/2024, menuntut tindakan cepat dari pemerintah untuk memulangkan sandera yang ditahan di Gaza, setelah beberapa jasad ditemukan.

Para pengunjuk rasa mengheningkan cipta selama satu menit di Alun-Alun Sandera Tel Aviv untuk menghormati para sandera yang jasadnya ditemukan oleh pasukan Israel pada Mei.

Pada 24 Mei, tentara mengatakan pasukan menemukan jasad tiga sandera dalam operasi semalam di Jabalia di Jalur Gaza utara.

Jasad Chanan Yablonka, Michel Nisenbaum yang berkewarganegaraan Brazil-Israel, dan Orion Hernandez Radoux yang berkewarganegaraan Perancis-Meksiko "ditemukan" dan keluarga mereka diberitahu setelah identifikasi forensik, kata militer dalam sebuah pernyataan.

"Dalam beberapa jam lagi, saya akan menguburkan saudara laki-laki saya yang berusia 42 tahun. Saya takut saat ini tiba," kata saudara perempuan Yablonka, Avivit, di aksi protes 25 Mei.

Baca Juga: Spanyol Tuntut Israel Patuhi Perintah ICJ Hentikan Serangan di Rafah, Korban Tewas 36.000 Orang

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv hari Sabtu, 25/5/2024, menuntut tindakan cepat dari pemerintah untuk memulangkan sandera yang ditahan di Gaza, setelah beberapa jasad ditemukan. (Sumber: X / Neria Kraus)

"Saudaraku, saya berjanji akan terus berteriak, mendukung, berjuang dan melakukan segalanya agar semua sandera bisa pulang dengan selamat. Mereka harus dikeluarkan dari neraka ini sekarang."

Jasad empat sandera lainnya, Ron Benjamin, Yitzhak Gelerenter, Shani Louk, dan Amit Buskila, ditemukan minggu lalu.

Sebuah protes lain yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemilihan awal juga diadakan di dekatnya.

Perang di Gaza meletus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang mengakibatkan lebih dari 1.170 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Straits Times / Times of Israel


TERBARU