> >

Kemlu RI Ungkap Tidak Ada WNI Korban Longsor di Papua Nugini, Perkiraan Korban Sudah 670 Tewas

Kompas dunia | 27 Mei 2024, 06:09 WIB
Warga yang dibantu petugas dari Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM mencari korban longsor di Yambali, Dataran Tinggi Papua Nugini, Minggu, 26 Mei 2024. Jumlah korban tewas akibat longsor besar di Papua Nugini diperkirakan lebih dari 670 orang. (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tanah longsor di Papua Nugini.

“KBRI Port Moresby telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI. Sejauh ini, tidak ada informasi tentang korban WNI dalam bencana tersebut,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat, Minggu (26/5), dikutip dari laporan Antara.

Judha menambahkan KBRI terus memonitor situasi di lapangan, dan jika ada informasi darurat, dapat menghubungi hotline KBRI Port Moresby di nomor telepon +67573963011.

Sementara itu, Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM memperkirakan jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Papua Nugini meningkat hingga 670 jiwa.

Kepala Misi IOM di Papua Nugini, Serhan Aktoprak, mengatakan revisi jumlah korban tewas didasarkan pada penghitungan oleh pejabat Desa Yambali dan Provinsi Enga.

Mereka melaporkan lebih dari 150 rumah warga terkubur longsoran tanah, dibandingkan dengan perkiraan awal yang hanya 60 rumah terdampak.

Pada awalnya, pejabat lokal melaporkan jumlah korban tewas pada Jumat, 24 Mei, mencapai lebih dari 100 jiwa.

Baca Juga: Longsor di Papua Nugini Tewaskan Lebih dari 300 Orang, KonvoI Bantuan Darurat Telah Capai Penyintas

Hingga Minggu (26/5) kemarin, hanya lima jenazah dan satu kaki dari korban keenam yang ditemukan. Tujuh orang, termasuk seorang anak, telah menjalani perawatan medis.

Tim penyelamat dan keluarga korban kini kehilangan harapan untuk menemukan korban selamat.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU