> >

Pasukan Tank Israel Dilaporkan Mulai Masuk ke Rafah dalam Jumlah Makin Besar

Kompas dunia | 29 Mei 2024, 17:15 WIB
Tentara Israel bergerak di atas tank dekat perbatasan Israel-Gaza, terlihat dari Israel selatan, Selasa, 28 Mei 2024. Satuan tank tempur Israel dilaporkan mulai melakukan serangan masuk ke Rafah hari Rabu, 29/5/2024, setelah Washington mengatakan serangan ini bukanlah invasi darat besar-besaran di kota selatan Gaza. (Sumber: AP Photo)

KAIRO, KOMPAS TV – Satuan tank tempur Israel dilaporkan mulai melakukan serangan masuk ke Rafah hari Rabu, 29/5/2024, setelah Washington mengatakan serangan ini bukanlah invasi darat besar-besaran di kota selatan Gaza, yang ditegaskan pejabat AS kepada Israel untuk tidak dilakukan.

Tank-tank Israel memasuki pusat Rafah untuk pertama kalinya hari Selasa setelah malam penuh pengeboman, mengabaikan perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikan serangan di kota ini, salah satu tempat perlindungan terakhir di Gaza.

Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, menegaskan kembali penolakannya terhadap serangan darat besar-besaran di Rafah namun mengatakan hari Selasa bahwa mereka tidak percaya operasi semacam itu sedang berlangsung.

Berbeda dengan taktik yang digunakan dalam serangan darat Israel di wilayah Gaza lainnya, warga Rafah mengatakan tank-tank Israel melakukan serangan di Tel Al-Sultan di barat Rafah, Yibna, dan dekat Shaboura di pusat kota sebelum mundur ke posisi dekat perbatasan dengan Mesir.

Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan mereka menghadapi pasukan invasi dengan roket anti-tank dan bom mortir, serta meledakkan perangkat peledak yang sebelumnya ditanam.

Militer Israel mengatakan tiga tentara mereka tewas dan tiga lainnya terluka parah dalam pertempuran di selatan Gaza pada Rabu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Penyiar publik Israel, Kan radio, mengatakan mereka terluka oleh perangkat peledak yang dipasang di sebuah bangunan di Rafah.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Tenda Pengungsi di Rafah, 37 Orang Tewas Mengenaskan

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan beberapa orang terluka pada Rabu pagi akibat tembakan Israel di wilayah timur Rafah, di mana mereka juga mengatakan beberapa gudang bantuan dibakar.

Warga mengatakan pengeboman Israel yang terus-menerus sepanjang malam menghancurkan banyak rumah di daerah tersebut, dari mana sebagian besar orang telah mengungsi setelah diperintah oleh Israel untuk evakuasi.

Beberapa warga melaporkan melihat kendaraan lapis baja tanpa awak yang menembak dari senapan mesin di beberapa bagian kota.

Kantor berita pro-Hamas, Shebab, serta beberapa warga dan jurnalis, melaporkan pemadaman internet dan komunikasi seluler di beberapa area timur dan barat di tengah pengeboman udara dan darat oleh Israel. Militer Israel mengatakan tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut.

Di Gaza utara, tank-tank menembaki beberapa lingkungan di Gaza City, dan pasukan memasuki lebih dalam ke Jabalia, kamp pengungsi terbesar di wilayah tersebut, dengan warga mengatakan distrik perumahan besar dihancurkan oleh tentara.

Kementerian kesehatan mengatakan beberapa rumah sakit di daerah tempat tentara Israel beroperasi kini berhenti berfungsi.

Palang Merah Palestina (PRCS) mengatakan telah mengevakuasi tim medisnya dari rumah sakit lapangan di daerah Al-Mawasi, zona evakuasi sipil yang ditunjuk.

Mereka menyebutkan "peningkatan ancaman dari pendudukan Israel, terus berlanjutnya pengeboman artileri dan udara di sekitarnya, serta evakuasi total warga dari daerah sekitarnya" dalam pernyataannya yang dikeluarkan Selasa malam.

Di kota terdekat Khan Younis, serangan udara Israel menewaskan tiga orang pada malam hari, termasuk Salama Baraka, mantan perwira polisi senior Hamas, kata petugas medis dan media Hamas pada Rabu.

Palang Merah Palestina mengatakan salah satu stafnya, Issam Aqel, tewas dalam serangan udara Israel di rumahnya di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah. Mereka mengatakan kematiannya meningkatkan jumlah staf yang tewas menjadi 30 sejak 7 Oktober, setidaknya 17 di antaranya tewas saat bertugas.

Militer Israel membantah menyerang kamp tenda di zona evakuasi sipil di barat Rafah pada hari Selasa setelah otoritas kesehatan Gaza mengatakan penembakan tank Israel menewaskan setidaknya 21 orang di sana.

Baik Hamas maupun otoritas kesehatan Gaza menolak bantahan Israel, menyalahkan Israel atas apa yang mereka sebut sebagai "pembantaian."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Straits Times


TERBARU