> >

PNS Australia Tuduh Pemerintah Terlibat Genosida di Gaza, Desak Ekspor Senjata ke Israel Disetop

Kompas dunia | 30 Mei 2024, 17:20 WIB
Seorang ibu dan dua anaknya memeriksa tenda mereka yang hancur akibat pemboman Israel, di samping fasilitas UNRWA sebelah barat kota Rafah, Jalur Gaza, Selasa, 28 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) Australia menandatangani surat terbuka yang berisi tuntutan agar pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese menghentikan ekspor senjata ke Israel.

Para PNS Australia tersebut menilai pemerintah Australia terlibat "genosida" yang dilakukan Israel di Gaza.

Per Kamis (30/5/2024), surat terbuka ini telah ditandatangani lebih dari 350 pegawai dari berbagai lembaga pemerintahan Australia.

"Puluhan ribu warga sipil Palestina telah dibantai dengan suku cadang yang dimanufaktur di Australia dan dengan dukungan intelijen Australia," bunyi kutipan surat terbuka PNS Australia tersebut.

Baca Juga: Hamas Minta Perang di Gaza Berhenti, Ditukar Pembebasan Sandera tapi Ditolak Kabinet Perang Israel

Surat ini menyinggung pemerintah Australia yang meningkatkan ekspor senjata ke Israel sejak serangan ke Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, kendati negara seperti Kanada, Belgia, Italia, Spanyol, dan Belanda telah menangguhkan ekspor senjata ke Israel.

Pemerintahan Albanese pun didesak untuk menangguhkan pengiriman senjata dan suku cadang militer ke Israel, termasuk komponen F-35 yang digunakan untuk mengebom Jalur Gaza, di mana sekitar 2,3 juta orang terjebak akibat blokade yang diterapkan Israel sejak 2007.

Pemerintah Australia juga didesak membatalkan kontrak dengan perusahaan senjata Israel dan mengungkapkan semua informasi terkait perusahaan Australia yang mengantongi izin memasok senjata atau komponen senjata ke Israel.

Tekanan internasional terhadap Israel semakin keras usai negara itu menyerang Rafah, daerah paling selatan Gaza yang dipadati jutaan pengungsi, sejak awal Mei lalu.

Pasukan Israel sendiri terus menyerang Rafah hingga Kamis. Menurut laporan Al Jazeera, dalam kurun 24 jam terkini, serangan Israel telah membunuh setidaknya 20 orang di Rafah.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Al Jazeera


TERBARU