> >

Menhan Israel Tegaskan Ingin Hamas Enyah dari Gaza, Tanda Tolak Proposal Gencatan Senjata Biden?

Kompas dunia | 3 Juni 2024, 11:14 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri), Menteri Pertahanan Yoav Gallant (tengah) dan Menteri Kabinet Benny Gantz berbicara dalam konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Sabtu, 28 Oktober 2023. (Sumber: Abir Sultan/Pool Photo via AP)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menegaskan pihaknya tidak akan menerima pemerintahan Hamas di Jalur Gaza. Gallant mengaku Israel menginginkan pemerintahan alternatif yang didukung pasukan militernya.

Gallant menekankan, tujuan operasi militer Israel di Gaza adalah melucuti kekuatan militer dan politik Hamas. Sehingga, Tel Aviv tidak akan menerima ketentuan gencatan senjata yang mempertahankan pemerintahan Hamas di Gaza.

"Saat kami melaksanakan tindakan militer penting kami, lembaga pertahanan secara bersamaan meninjau pemerintahan alternatif dari Hamas," kata Gallant dikutip Al Jazeera, Minggu (3/6/2024).

Baca Juga: Tawanan Israel yang Ditahan Minta Netanyahu Sepakati Usulan Joe Biden soal Gencatan Senjata

Pernyataan Gallant pun berbanding terbalik dengan usulan gencatan senjata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden beberapa waktu lalu. Biden menyerukan agar Hamas dan Israel berunding untuk menetapkan ketentuan gencatan senjata permanen.

Gallant mengaku Israel ingin mengganti pemerintahan di Gaza sekaligus mengembalikan para sandera dengan operasi militer. Namun, Gallant tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pemerintahan alternatif seperti apa yang diinginkan Israel.

"Kami akan mengisolasi area-area, mengusir operatif Hamas dari area-area tersebut, dan menerjunkan pasukan yang membuat pemerintahan alternatif bisa terbentuk, sebuah alternatif yang mengancam Hamas," kata Gallant.

"Kami tidak akan menerima pemerintahan Hamas di Gaza pada setiap tahap proses apa pun yang ditujukan untuk mengakhiri perang ini."

Tekanan terhadap pemerintah Israel agar menyepakati gencatan senjata menguat seiring serangan ke Rafah sejak awal Mei lalu. Pada Sabtu (1/6), lebih dari 100.000 orang berdemonstrasi di Tel Aviv mendesak Benjamin Netanyahu menyepakati gencatan senjata Biden.

Akan tetapi, politikus berhaluan ekstrem kanan Israel menentang rencana gencatan senjata di Gaza. Dua sekutu politik Netanyahu, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich mengancam akan membubarkan pemerintah Israel jika gencatan senjata disepakati.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU