> >

Korea Selatan Letuskan Tembakan Peringatan Usai Tentara Korea Utara Lintasi Perbatasan DMZ

Kompas dunia | 11 Juni 2024, 12:25 WIB
BERKAS - Sebuah model Zona Demiliterisasi, DMZ, yang memisahkan dua bagian Semenanjung Korea ditampilkan dekat Kaesong, Korea Utara, pada tanggal 18 September 2008. (Sumber: AP Photo/David Guttenfelder, Berkas)

SEOUL, KOMPAS.TV - Militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan usai sejumlah tentara Korea Utara melintasi perbatasan di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua negara tersebut pada Minggu (10/6/2024) siang waktu setempat.

Menurut pernyataan Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, sekitar pukul 12.30 siang waktu setempat, sekelompok tentara Korea Utara melintasi Garis Demarkasi Militer di dalam DMZ.

Tak tinggal diam, tentara Korea Selatan segera menyiarkan peringatan dan menembakkan tembakan ke udara untuk menanggapi pelanggaran itu.

Dilansir dari laporan Yonhap News Agency, para tentara Korea Utara tersebut kemudian kembali ke sisi perbatasan mereka setelah tembakan peringatan tersebut.

Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara tersebut. Sebelumnya, Pyongyang mengirim lebih dari 1.000 balon yang berisi sampah ke seberang perbatasan. 

Membalas hal tersebut, Korea Selatan melanjutkan siaran propaganda yang sebelumnya dihentikan pada 2018.

Baca Juga: Balasan Balon Sampah, Korea Selatan Siarkan Enaknya Demokrasi ke Korea Utara via Pengeras Suara

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengatakan bahwa siaran propaganda tersebut berisiko memprovokasi “krisis konfrontasi”.

“Ini adalah pendahuluan dari situasi yang sangat berbahaya,” ujarnya dalam pernyataan yang disampaikan oleh media pemerintah Korea Utara dikutip dari Al Jazeera.

Korea Utara memang sangat sensitif terhadap siaran propaganda dari Seoul karena khawatir pesan-pesan tersebut dapat mendemoralisasi pasukan dan penduduk di garis depan, yang pada akhirnya dapat melemahkan kekuasaan Kim Jong Un. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Al Jazeera


TERBARU