> >

Hamas Kutuk Pembakaran Gerbang Perbatasan Rafah oleh Tentara Israel, Sebut Tindakan Kriminal

Kompas dunia | 18 Juni 2024, 08:20 WIB
Tank berbendera Israel memasuki pintu perbatasan Rafah-Mesir di sisi Jalur Gaza hari Selasa, 7 Mei 2024. Hamas hari Senin, 17/6/2024, mengutuk pembakaran gedung keberangkatan penyeberangan Rafah yang dilakukan tentara Israel, dan menggambarkannya sebagai "tindakan kriminal dan perilaku brutal" yang menegaskan "genosida" Israel di Gaza. (Sumber: Militer Israel via AP)

KOTA GAZA, KOMPAS.TV - Kelompok perlawanan Palestina Hamas hari Senin, (17/6/2024), mengutuk pembakaran gedung keberangkatan penyeberangan Rafah yang dilakukan tentara Israel, dan menggambarkannya sebagai "tindakan kriminal dan perilaku brutal" yang menegaskan perilaku genosida Israel di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan tindakan Israel sehingga penyeberangan Rafah tidak dapat dioperasikan sama sekali, memerlukan kecaman internasional yang luas.

Hamas menambahkan Israel menanggung konsekuensi dari kejahatan ini, yang mengakibatkan terputusnya komunikasi warga Palestina dengan dunia luar, dan mendesak tindakan internasional untuk membuka penyeberangan Rafah, memfasilitasi perjalanan orang, dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke jalur tersebut.

Beberapa akun media sosial Palestina membagikan gambar aula keberangkatan yang terbakar habis.

Hal ini terjadi di tengah serbuan kendaraan militer Israel ke wilayah Koridor Philadelphi Rafah, zona penyangga demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir.

Baca Juga: Banyak Jasad Warga Sipil Bergelimpangan di Rafah Dibunuh Tentara Israel, Kata Direktur RS Kuwait

Gerbang perbatasan Rafah. Tentara Israel hari Senin, 17/6/2024, membakar habis gedung keberangkatan di sisi Palestina dari penyeberangan Rafah, memutuskan hubungan Palestina di Jalur Gaza dari dunia luar. (Sumber: Anadolu)

Di Oslo, Kepala UNRWA Philippe Lazzarini hari Senin, 17/6/2024, menyatakan serangan Israel terus berlanjut di Rafah dan Gaza selatan meskipun militer Israel hari Minggu mengumumkan jeda taktis dalam operasi militer untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Minggu mengkritik rencana yang diumumkan militer untuk memberlakukan jeda taktis harian pada pertempuran di sepanjang salah satu jalan utama menuju daerah kantong Palestina.

Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA, organisasi utama yang memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, mengatakan pertempuran tidak pernah berhenti.

“Ada informasi bahwa keputusan seperti itu telah diambil, namun tingkat politik mengatakan tidak ada keputusan yang diambil,” kata Lazzarini pada konferensi pers.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu


TERBARU