> >

Puluhan Ribu Warga Israel Protes Netanyahu, Tuntut Pemilu dan Akhiri Serangan ke Gaza

Kompas dunia | 18 Juni 2024, 06:38 WIB
Puluhan ribu warga Israel protes dan unjuk rasa di Yerusalem hari Senin, 17/6/2024, menyerukan pemilu segera dan diakhirinya perang di Gaza. Pengunjuk rasa mengaku sudah kehilangan kepercayaan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (Sumber: AP Photo)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Puluhan ribu warga Israel protes dan unjuk rasa di Yerusalem hari Senin, (17/6/2024), menyerukan pemilu segera dan diakhirinya perang di Gaza. Pengunjuk rasa mengaku sudah kehilangan kepercayaan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Banyak warga Israel, yang sedih atas sandera yang masih ditahan di Gaza dan perang yang sedang berlangsung. Mereka menuduh Netanyahu mendahulukan kepentingan politik di atas segalanya.

Pengunjuk rasa menuduh pemerintah kehilangan kendali atas perang 8 bulan dan menuntut kesepakatan penghentian pertempuran dan mengembalikan para sandera.

Netanyahu membantah tuduhan tersebut dan mengatakan dia memikirkan kepentingan terbaik negaranya.

Netanyahu hari Senin, 17 Juni 2024, membubarkan Kabinet Perang yang bertugas mengarahkan perang di Gaza, seminggu setelah salah satu dari tiga anggotanya mundur dari pemerintahan koalisi Netanyahu.

Benny Gantz, seorang anggota parlemen oposisi, bergabung dengan Kabinet Perang pada masa-masa awal perang sebagai unjuk pencitraan persatuan nasional.

Baca Juga: Israel Gunakan Dermaga AS Untuk Serang Gaza, PBB Pertimbangkan Hentikan Distribusi Bantuan dari Sana

Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza melaksanakan salat Idul Adha di kamp tenda darurat Khan Younis, Gaza, Minggu, 16 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

“Kami datang untuk kembali berunjuk rasa, yang ke-50 kalinya, kami berada di sini, di Tel Aviv, di mana saja,” kata pengunjuk rasa Dror Katzman, “untuk menyingkirkan pemerintahan yang korup, yang tidak melepaskan sandera, yang menjalankan perang dengan cara yang salah, dan bertanggung jawab atas serangan teror terburuk terhadap kami sejak Holocaust.”

Protes besar anti-pemerintah terjadi setiap minggu pada Sabtu malam.

Protes hari Senin di Yerusalem dipimpin oleh banyak aktivis yang sama yang memimpin protes terhadap upaya Netanyahu untuk merombak sistem peradilan pada tahun 2023.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU