> >

Putin Kunjungi Korea Utara, Diyakini Cari Bantuan Militer untuk Perang di Ukraina

Kompas dunia | 18 Juni 2024, 10:39 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Rusia, Rabu (13/6/29023). Kim berjanji akan memberi dukungan penuh kepada Rusia. (Sumber: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Baca Juga: Putin Bakal Tiba di Korea Utara Selasa Besok, Kunjungi Negara Kim Jong-Un 2 Hari

“Kami tidak khawatir tentang perjalanan [Putin],” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, kepada wartawan.

“Yang kami khawatirkan adalah hubungan yang semakin dalam antara kedua negara ini.”

Kirby mengatakan kekhawatiran tersebut bukan hanya karena “misil balistik Korea Utara masih digunakan untuk menyerang target Ukraina, tetapi juga karena bisa ada timbal balik yang memengaruhi keamanan di Semenanjung Korea.”

Dalam sebuah artikel yang ditulis untuk Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Selasa (11/6/2024), Putin memuji Korea Utara karena “dengan tegas mendukung” perang Moskow di Ukraina. 

Putin mengatakan ia berencana untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Utara ke tingkat yang lebih tinggi dan berjanji untuk memberikan dukungan yang tak tergoyahkan.

Menurut sumber di Kremlin, agen-agen Rusia mengatakan pada Senin bahwa kedua pemimpin akan menandatangani “dokumen penting” selama kunjungan tersebut. 

Beberapa di antaranya termasuk perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang akan mengatur kerja sama masa depan dan menangani isu-isu keamanan. 

Namun, para ahli mengatakan, pada kenyataannya, kesepakatan baru akan difokuskan pada peningkatan kerja sama pertahanan antara kedua negara. 

“Moskow dan Pyongyang ingin memanfaatkan persepsi bahwa hubungan mereka jangka panjang dan semakin terintegrasi dalam hal pertahanan,” kata Patrick Cronin, ketua Keamanan Asia-Pasifik di Hudson Institute, kepada kantor berita Yonhap.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Wonsik dalam wawancara dengan Bloomberg News, menyatakan Seoul telah mengidentifikasi setidaknya 10.000 kontainer pengiriman yang dicurigai berisi amunisi artileri dan senjata lainnya yang dikirim dari Korea Utara ke Rusia.

Shin menyebut kontainer-kontainer tersebut berkemungkinan membawa 4,8 juta peluru.

“Putin diperkirakan akan mencari kerja sama keamanan yang lebih erat dengan Korea Utara, terutama pasokan militer seperti peluru artileri yang diperlukan untuk meraih kemenangan,” kata Shin. 

Baca Juga: Zelenskyy Siap Lakukan Pembicaraan Damai dengan Rusia Besok, Syaratnya Putin Tarik Semua Pasukannya

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Guardian


TERBARU