Wakil Dubes Inggris Tegaskan Kerusuhan Anti-imigran Tidak Mencerminkan Negaranya: Kami Toleran
Kompas dunia | 7 Agustus 2024, 06:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Duta Besar Inggris Raya untuk RI dan Timor Leste Matthew Downing menegaskan kerusuhan anti-imigran yang meletus di puluhan kota Inggris Raya belakangan ini, tidak mencerminkan nilai-nilai yang dianut negaranya.
Downing menyebut gelombang kerusuhan yang terjadi sejak pekan lalu dilakukan "sebagian kecil" kelompok masyarakat.
Kata dia, pemerintah Inggris Raya tidak akan menoleransi serangan terhadap komunitas muslim atau yang bermotif kebencian antarkelompok.
"Terkait kekerasan dan kekacauan yang terjadi di sejumlah kecil lokasi di Inggris, atas nama Pemerintah Inggris, saya ingin secara terbuka mengutuk premanisme dan hooliganisme yang tidak masuk akal ini, yang dilakukan oleh sebagian kecil kelompok," kata Downing dalam pernyataan pers yang diterima Kompas TV, Selasa (6/8/2024).
"Saya juga ingin meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa orang-orang yang berkunjung ke Inggris tetap disambut dengan hangat."
Baca Juga: Awal Mula Kerusuhan Inggris, Hasutan Anti-imigran dan Anti-Islam Tunggangi Duka Penikaman Anak
Kerusuhan yang melanda kota-kota di Inggris bermula dari peristiwa penikaman anak-anak di sebuah kelas tari di Southport, utara Liverpool, Senin, 29 Juli 2024. Penikaman itu menewaskan tiga anak yang berusia 6, 7, dan 9 tahun.
Aksi pelaku juga melukai delapan anak dan dua orang dewasa. Motif penikaman yang mengejutkan publik Inggris tersebut belum diketahui.
Usai penikaman itu, media sosial Inggris ramai dengan hoaks dan ujaran kebencian yang diarahkan ke imigran dan orang Islam. Aktivis-aktivis sayap kanan Inggris mengeklaim pelaku adalah seorang imigran beragama Islam.
Isu bahwa pelaku adalah seorang imigran muslim segera dibantah pihak berwenang. Namun, otoritas terkait belum mengumumkan identitas pelaku karena berusia 17 tahun.
Pada Selasa (30/7), sehari usai penikaman, kerusuhan pertama terjadi di Southport. Polisi menyebut sebagian massa diyakini sebagai pendukung English Defence League, kelompok ekstrem kanan yang kerap menggelar demonstrasi anti-muslim.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Associated Press