> >

Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel, Timur Tengah Memanas

Kompas dunia | 2 Oktober 2024, 09:44 WIB
Rudal yang diluncurkan dari Iran ke Israel melesat di langit malam seperti yang terlihat dari Deir al-Balah, Jalur Gaza, Selasa, 1 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Seiring dengan serangan rudal Iran, sebuah serangan tembakan di Tel Aviv menewaskan setidaknya enam orang. Polisi setempat menyebut dua pelaku penembakan berhasil dilumpuhkan di kawasan Jaffa.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, menyebut serangan rudal Iran sebagai eskalasi yang signifikan. 

Meski begitu, ia menyatakan bahwa serangan itu berhasil digagalkan dan tidak efektif, sebagian berkat bantuan militer AS dalam menembak jatuh rudal-rudal tersebut.

Presiden AS Joe Biden juga menyatakan dukungannya yang penuh kepada Israel dan mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan penasihat-penasihatnya mengenai langkah yang tepat untuk menanggapi serangan Tehran.

Baca Juga: Israel Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Iran: AS Harus Bertanggung Jawab

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar pertemuan darurat pada Rabu pagi untuk membahas meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Sebelumnya, pada Selasa pagi, Israel mengumumkan dimulainya operasi darat terbatas melawan Hizbullah di Lebanon selatan. 

Serangan udara dan artileri Israel menghantam sejumlah desa di Lebanon selatan, sementara Hizbullah membalas dengan tembakan roket ke arah Israel. Belum ada laporan resmi terkait jumlah korban akibat bentrokan ini.

Meskipun Hizbullah membantah bahwa pasukan Israel telah memasuki Lebanon, militer Israel mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan sejumlah operasi darat rahasia di wilayah Lebanon selatan selama hampir setahun terakhir. 

Jika pernyataan ini benar, maka hal ini akan menjadi pukulan telak bagi Hizbullah yang dianggap sebagai salah satu kelompok bersenjata terkuat di Timur Tengah.

Pada pagi hari sebelum serangan rudal Iran, Israel telah memperingatkan warga di Lebanon selatan untuk segera mengungsi ke utara Sungai Awali, sekitar 60 kilometer dari perbatasan. 

Ini adalah wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan daerah yang sebelumnya dikosongkan di sekitar Sungai Litani, yang menjadi zona buffer antara Israel dan Hezbollah setelah perang tahun 2006.

Seiring dengan meningkatnya intensitas pertempuran, sebagian besar wilayah perbatasan Israel-Lebanon telah kosong selama setahun terakhir. 

Namun, peringatan evakuasi terbaru dari Israel menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh pasukan Israel berencana masuk ke wilayah Lebanon. 

Baca Juga: AS Dukung Israel Invasi Lebanon, Ancam Iran jika Ikut Campur

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU