> >

Warga Korea Utara Takut Dikirim Berperang Bantu Rusia, Menghindar dengan Pura-Pura Sakit TBC

Kompas dunia | 28 Januari 2025, 06:05 WIB
Kim Jong-un bersama perwira tentara Korea Utara saat mengawasi latihan militer, 7 Maret 2024. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Warga Korea Utara yang takut dikirim berperang ke Rusia jika mengikuti wajib militer mulai mencari cara untuk menghindar.

Cara memberikan sogokan untuk menghindari wajib militer di Korea Utara dilaporkan semakin sulit.

Ongkos membuat sertifikat sakit tubercolosis (TBC) palsu yang biasa digunakan untuk menghindari wajib militer dilaporkan melonjak hingga lima kali lipat.

Baca Juga: Tentara Ukraina Kelelahan Hadapi Rusia dan Korea Utara, Ingin Perang Segera Berakhir

Hal itu disebut karena meningkatnya pemintaan dari keluarga yang ingin pria muda di keluarganya terhindar dari dikirim ke Rusia untuk perang melawan Ukraina.

“Hingga tahun lalu, biaya sertifikat medis untuk pengecualian militer hanya sekitar USD100 (Rp1,6 juta),” kata seorang warga dari Provinsi Ryanggang yang meminta anonimitas, dikutip dari Radio Free Asia, Senin (27/1/2025).

“Namun, sertifikat untuk TBC melonjak hingga USD500 (Rp8 juta), membuat semakin sulit bagi warga yang sesuai untuk wajib militer, mendapatkannya,” ujarnya.

Di Korea Utara, setiap pria harus mengabdi selama 10 tahun untuk wajib militer.

Sedangkan untuk perempuan diharuskan mengikuti wajib militer selama tujuh tahun.

Tetapi, mereka yang punya uang dapat menggunakan kekayaannya untuk membeli jalan keluar, salah satunya dengan menyogok pejabat rumah sakit, untuk sertifikat TBC.

Dengan sertifikat itu, calon tentara wajib militer bisa menghindarinya hingga tes TBC yang selanjutnya, yang biasanya dilakukan pertahun.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Radio Free Asia


TERBARU