> >

Dituduh Jadi Penyebab Perang, Zelenskyy Sebut Trump Termakan Disinformasi Rusia

Kompas dunia | 20 Februari 2025, 02:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam konferensi pers di Kiev, Rabu (19/2/2025). (Sumber: Tetiana Dzhafarova/Pool Photo via AP)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump termakan "disinformasi Rusia" usai delegasi AS berunding dengan Kremlin pada Selasa (18/2/2025) lalu.

Zelenskyy pun mendesak tim Trump yang berunding dengan Rusia "lebih jujur" mengenai perang di Ukraina. Presiden Ukraina itu menyebut Trump berada dalam "ruang disinformasi" Rusia.

Sebelumnya, Donald Trump menyalahkan pemerintah Ukraina atas invasi Rusia. Trump menuduh Zelenskyy telah memulai perang dengan Rusia dan tidak mau berunding.

Baca Juga: Jenderal Ukraina Khawatir Bantuan Militer AS Disetop: tanpa Washington, Kami Hanya Bertahan 6 Bulan

"Kami pernah melihat disinformasi ini. Kami paham bahwa ini datang dari Rusia," kata Zelenskyy dikutip Associated Press, Rabu (19/2/2025).

Zelenskyy sebelumnya mengkritik pertemuan antara delegasi AS dan Rusia di Arab Saudi karena tidak melibatkan Ukraina. Menurutnya, Kiev tidak akan menerima kesepakatan apa pun dari AS dan Rusia jika tidak dilibatkan.

Selain Kiev, negara-negara Eropa pun merasa dikesampingkan oleh Trump yang memulai sendiri perundingan dengan Rusia. Oleh sebab itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan rapat darurat bersama 15 pemimpin negara mengenai isu Ukraina pada Rabu (19/2).

Usai bertemu delegasi Rusia, pemerintah AS mengirim utusan khusus, Keith Kellog untuk berbicara dengan Zelenskyy. Kellog dijadwalkan bertemu Presiden Ukraina tersebut di Kiev pada Rabu (19/2).

Kellog mengaku pihaknya memahami perlunya "jaminan keamanan" bagi Ukraina untuk mengakhiri perang. Purnawirawan jenderal AS itu mengaku siap menerima masukan Ukraina dalam pertemuan di Kiev.

"Sangat jelas bagi kami pentingnya kedaulatan bangsa ini dan kemerdekaan negara ini juga. Bagian dari misi saya adalah duduk dan mendengarkan," kata Kellog.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU