> >

Selamat Hari Krida Pertanian 2023, Ini Sejarah dan Tujuan Diperingati Tiap 21 Juni

Tren | 21 Juni 2023, 06:20 WIB
Ilustrasi. Petani memanen sorgum di lahan pertanian. Hari Krida Pertanian 2023 (Sumber: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/pd/aa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Krida Pertanian diperingati tiap 21 Juni untuk mengenang, menghargai para petani, peternak, pegawai, dan pengusaha yang bergerak di dunia pertanian.

Hari Krida Pertanian pada hakekatnya juga merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati sekaligus hari mawas diri, serta hari dharma bhakti.

Krida artinya tindakan atau perbuatan. Peringatan ini mengajak para petani dan masyarakat untuk membangun optimisme sektor pertanian. Hal ini penting agar masyarakat sadar bahwa pangan tidak boleh berhenti berproduksi.

Sejarah Hari Krida Pertanian

Melansir kominfo.magetan.go.id, penetapan tanggal 21 Juni sebagai Hari Krida Pertanian didasari oleh pertimbangan yang ditinjau dari segi astronomis.

Pada tanggal tersebut matahari sebagai sumber kehidupan bagi tumbuhan, hewan, dan manusia berada pada garis balik utara (23,50 lintang utara).

Pada saat itu terjadi pergantian iklim yang seirama dengan adanya perubahan dalam usaha kegiatan pertanian.

Baca Juga: KPK Jadwalkan Panggilan Ketiga Menteri Pertanian Yasin Limpo

Hari Krida Pertanian jika ditarik sejarah lebih lama lagi muncul pada akhir abad ke-IX dengan diperkenalkannya Pranata Mangsa, yaitu cara pembagian musim dalam 12 musim.

Musim-musim tersebut meliputi hujan, angin, serangga, penyakit, dan sebagainya di mana tanggal 21 Juni merupakan saat permulaan musim pertama yang merupakan awal dari siklus 12 musim tersebut.

Dengan demikian bulan Juni ditetapkan sebagai bulan yang penting bagi masyarakat pertanian, lantaran banyak kegiatan panen yang dilakukan oleh para petani seperti panen kopi, lada, cengkeh, dan masih banyak lagi.

Petani juga pada ikut menghitung neraca atas hasil yang didapatkan dalam bertani pada bulan-bulan tersebut.

Perlindungan terhadap Petani Masih Jadi PR Pemerintah

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, perlindungan terhadap kelompok petani masih menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah.

Menurutnya, petani menjadi kelompok masyarakat yang rentan miskin.

Penulis : Dian Nita Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV, www.kemenkopmk.go.id


TERBARU