> >

Resep Bubur Suro Khas Jawa untuk Peringati 1 Muharam 1445 H, Ini Asal-usul dan Filosofinya

Kuliner | 18 Juli 2023, 13:05 WIB
Resep bubur Suro untuk memperingati 1 Muharram 2023 M/1445 Hijriah (Sumber: https://disbudpar.cirebonkota.go.id/)

Cara membuat:

1. Pertama, siapkan wajan lalu rebus beras yang sudah dicuci bersih dengan santan encer hingga mendidih. Kecilkan api.

2. Masukkan daun salam, garam, santan kental, dan serai. Lalu aduk dan masak sampai menjadi bubur. Sisihkan.

3. Untuk membuat kuah, tumis bumbu halus, daun salam, lengkuas, jahe, dan serai sampai harum. 4. Masukkan ayam, aduk rata dan masak hingga berubah warna.

5. Tuangkan santan, aduk rata. Masukkan garam, merica bubuk, dan gula putih. Aduk rata lalu masak hingga santan matang.

6. Sajikan bubur suro bersama bahan pelengkap selagi hangat.

Resep Bubur Suro Khas Jawa Tengah

Bahan

  • 200 gram beras putih, cuci bersih dan rendam
  • 2 sdm kacang tanah, rendam 
  • 2 sdm kacang kedelai, rendam
  • 2 sdm kacang merah, rendam 
  • Garam secukupnya
  • 1,5 lt air 

Pelengkap

  • Sayur lodeh khas Jawa Tengah atau sayur kerry 
  • Perkedel daging 
  • Emping secukupnya
  • Telur rebus secukupnya, belah menjadi empat bagian
  • Telur dadar secukupnya, iris tipis 
  • Jeruk bali secukupnya 
  • Buah delima secukupnya 
  • Daun kemangi secukupnya

Baca Juga: Resep Bubur Suro Khas Tahun Baru Islam 1 Muharram 2022 dan Cara Membuatnya

Cara membuat:

1. Masak beras dengan bermacam-macam kacang dengan air dan garam. Masak sambil diaduk hingga mengental dan matang. Angkat. 

2. Tuang bubur di dalam mangkuk saji. Tata aneka pelengkap di sampingnya. Hidangkan bubur suro selagi hangat. 

Filosofi Bubur Suro

Melansir buku "Perayaan 1 Suro Pulau Jawa" (2010) oleh Julie Indah Rini menjelaskan bahwa bubur putih merupakan lambang kesucian jalan hidup, adapun bubur merah melambangkan keberanian.

Sementara, kedelai hitam yang digoreng menunjukkan watak yang mituhu atau senantiasa setia dan berbuat baik dengan menaati anjuran sesepuh.

Telur ayam kampung yang diiris merupakan simbol dari hidup yang kesinambungan dan bermasyarakat. Untuk serundeng kelapa merupakan petunjuk agar mengikuti filosofi pohon kelapa, yakni pandai beradaptasi dan berguna untuk masyarakat.

Sementara itu, tujuh macam kacang yakni kacang tanah, kacang mede, kacang hijau, kedelai, kacang merah, kacang tholo, dan kacang bogor melambangkan jumlah hari dalam seminggu.

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Sajian Sedap, Kompas.com


TERBARU