> >

3 Privilese Warga Negara Singapura: Paspor Sakti hingga Layanan Kesehatan yang Mumpuni

Tren | 14 Agustus 2023, 20:00 WIB
Foto arsip. Patung Merlion dengan latar belakang kawasan distrik bisnis di Singapura, 21 September 2019. (Sumber: AP Photo/Vincent Thian, File)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Belakangan ini banyak orang yang menyoroti soal kewarganegaraan Singapura. 

Pada bulan Juli lalu, kabar ribuan mahasiswa Indonesia berpindah kewarganegaraan Singapura sempat menghebohkan jagat maya.

Kemarin, Minggu (13/8/2023), sebanyak 479 orang dari berbagai latar belakang mengucap sumpah sebagai warga negara baru Singapura.

Lantas, apa saja privilese warga negara Singapura hingga bisa menarik minat banyak orang berbondong-bondong pindah ke sana?

1. Paspor Sakti

Pemengang paspor Singapura bisa bebas mengunjungi lebih dari 190 negara tanpa visa, termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Lembaga pemeringkat paspor, Henley Passport Index, pada 18 Juli 2023 bahkan menobatkan paspor Singapura sebagai paspor terkuat di dunia.

Hanya segelintir negara di dunia yang masih mengharuskan warga Singapura untuk membuat visa. 

Melansir dari The Strait Times, warga Singapura masih diwajban membuat visa saat memasuki negara-negara kawasan Asia berikut ini:

  • China (Tiongkok)
  • Butan
  • India
  • Korea Utara
  • Afganistan
  • Turkmenistan

WN Singapura juga wajib membuat visa saat akan memasuki wilayah Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: 479 Orang Bersumpah Jadi Warga Negara Singapura dan Terima Sertifikat Kewarganegaraan

2. Kualitas pendidikan peringkat atas dunia

Pada 2018 Singapura menempati posisi kedua terbaik di bawah China dalam Programme for International Student Assessment (PISA).

Hasil tes yang dibuat oleh program pemeringkat kualitas pendidikan global itu menunjukkan pelajar di Singapura mendapat nilai 1.669, lebih tinggi dari berbagai negara maju, di antaranya Jepang, Korea Selatan, Kanada, Finlandia, dan Inggris Raya.

Tak hanya pendidikan dasar dan menengah, pendidikan tinggi di Singapura juga menempati peringkat tinggi dunia. National University of Singapore pada 2023 ini menempati posisi 8 di tingkat global dan peringkat kedua se-Asia berdasarkan QS World Ranking.

Baca Juga: Sentil soal Harga Rumah di Singapura Tinggi, Jokowi: Mungkin Tinggal di Nusantara Bisa Jadi Pilihan

3. Layanan kesehatan yang mumpuni

Berdasarkan lembaga pemeringkat The Legatum Prosperity Index, Singapura menempati posisi 1 atau dinilai memiliki pelayanan kesehatan terbaik di dunia pada tahun 2023.

Di bidang kesehatan, Singapura mengalahkan negara-negara maju lainnya seperti Jepang, Swiss, Jerman, dan Denmark.

Sementara itu, Indonesia menempati urutan ke-87, satu tingkat di atas Paraguay dan di bawah Moroko.

Di kawasan Asia Tenggara, negara tetangga Indonesia yakni Vietnam dan Malaysia juga berada jauh di atas Indonesia. Vietnam di urutan ke 44, sedangkan Malaysia menempati urutan 42 dunia.

Singapura juga memiliki asuransi publik untuk seluruh penduduknya yang bernama MediShield Life. 

Melansir dari situs resminya, MediShield Life merupakan paket asuransi kesehatan dasar yang melindungi semua Warga Negara Singapura dan penduduk permanen dari tagihan rumah sakit yang besar seumur hidup, tanpa memandang usia atau kondisi kesehatan.

Asuransi publik ini membantu masyarakat Singapura membayar tagihan rumah sakit yang besar dan perawatan rawat jalan yang mahal, misalnya dialisis dan kemoterapi untuk kanker. 

Baca Juga: Minyak Mentah Indonesia Dijual ke Singapura, Dibeli Lagi setelah Jadi BBM, Devisa Negara Terkuras

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, The Strait Times


TERBARU