> >

Bahaya Kutu Busuk, Saat Ini Jadi Wabah di Perancis

Kesehatan | 12 Oktober 2023, 16:00 WIB
Prancis dilanda kehebohan dan kepanikan gara-gara kutu busuk, yang menyebar dari transportasi umum hingga ranjang paling pribadi warganya. Perdana Menteri Prancis akan gelar rapat kabinet hari Jumat, (6/10/2023) untuk mengatasi hal ini. (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kutu busuk tengah mewabah di Prancis. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat Prancis, khususnya Kota Paris, membuang kasur mereka yang penuh kutu busuk ke jalanan. 

Dikutip dari sebuah video di media sosial TikTok, pemilik akun @aaryab0nd membagikan kondisi jalanan yang penuh dengan kasur.

Dalam video tersebut Aarya bercerita, sepanjang jalanan Paris hampir dipenuhi tumpukan kasur. Ia menduga hotel-hotel di wilayah tersebut telah membuang tempat tidur lantaran serangan kutu busuk yang merebak di Paris.

Baca Juga: Geger Kutu Busuk Bikin Prancis Gelisah Jelang Olimpiade Musim Panas 2024, PM Turun Tangan

"Mereka mungkin membuang kasurnya karena serangga itu," katanya.

Ia juga bercerita, masyarakat Kota Paris enggan duduk di transportasi umum karena serangan kutu busuk yang merebak.

"Orang masih lebih suka berdiri selama satu jam daripada menyentuh kursi," katanya.

Masalah kutu busuk terbilang sangat parah, sehingga dianggap sebagai krisis kesehatan masyarakat di Perancis. Lalu, apa itu kutu busuk dan apa bahayanya?

Kutu busuk dan bahayanya

Melansir laman health.ny.gov, kutu busuk atau bedbug adalah serangga kecil yang hidup dengan cara mengisap darah. Hewan ini biasanya bersembunyi di sekitar tempat tidur, serta keluar pada malam hari untuk menggigit dan mengisap darah saat seseorang tidur. 

Kutu busuk merupakan serangga berbentuk pipih dan berwarna kecoklatan. Mereka tidak memiliki sayap, sehingga tidak dapat terbang atau pun melompat. Mereka juga bergerak dengan cara merangkak. Serangga ini dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti kasur, sofa, kursi, karpet, pakaian, koper, dan celah-celah di dinding dan lantai.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, health.ny.gov


TERBARU