> >

Kenapa Perayaan Imlek Identik dengan Warna Merah?

Travel | 5 Februari 2024, 11:32 WIB
Kue Keranjang (Sumber: Kompas.com/ Suci Wulandari Putri)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perayaan Imlek selalu identik dengan warna merah. Tidak hanya pada hiasan rumah, tapi sampai ke amplop, baju, hingga bungkus kue.

Yup, merah adalah ciri khas yang melekat dan juga menjadi warna wajib untuk busana yang dikenakan saat perayaan tahunan ini. Lantas, apakah ketika merayakan Imlek busana yang dipakai harus berwarna merah?

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Imlek 2024, Kota Solo Gelar Grebeg Sudiro, Berikut Jadwal Acaranya

Melansir Chinahighlights, dalam budaya Tiongkok, merah disamakan dengan api, yang melambangkan keberuntungan, kegembiraan, vitalitas, kesuburan, dan kebahagiaan.

Warna merah selalu digunakan pada ornamen perayaan Tahun Baru Imlek karena orang ingin memasuki tahun baru dengan segala hal baik yang ditanam dan dilambangkan dengan warna merah yang diyakini membawa banyak rezeki.

Salah seorang pedagang di Petak Sembilan bernama Boeng mengatakan, warna merah tidak dapat terpisahkan dari perayaan Imlek. Hal ini karena warna merah diyakini memiliki makna yang mendalam, salah satunya sebagai pembawa rezeki dan keberuntungan.

"Merah itu sebagai daya tarik dan melambangkan rezeki. Makanya harus merah, cerah, itu soalnya identik dengan rezeki," ujarnya di Glodok, Jakarta Barat, Minggu (4/2/2024) mengutip Kompas.com.

Busana Imlek bagi laki-laki dan perempuan pun berbeda. Laki-laki biasanya mengenakan cheongsam, sementara perempuan memakai cipao.

Kendati demikian, menurut pria yang juga warga keturunan Tionghoa itu, baik cheongsam maupun cipao tidak harus berwarna merah, atau bisa memiliki beragam warna.

Baca Juga: Lampu Lampion Ramai Dipesan Jelang Imlek, Perajin di Bandung Banjir Pesanan!

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU