> >

Makanan Khas Saat Imlek, ini Sejarah dan Makna Kue Keranjang: Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu

Kuliner | 7 Februari 2024, 05:00 WIB
Kue keranjang yang menjadi makanan khas saat perayaan Imlek (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Kue keranjang, adalah salah satu hidangan istimewa pada perayaan Imlek. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras ketan. Di negeri asalnya, Tiongkok, kue kenyal dengan rasa manis ini dikenal sebagai Nian Gao.

Kue keranjang ternyata telah ada selama ribuan tahun, muncul sejak zaman ketika Tiongkok masih terpecah menjadi berbagai kerajaan.

Mengutip dari China Highlight, awalnya kue keranjang berfungsi sebagai persembahan dalam ritual upacara adat, tetapi seiring berjalannya waktu, kue ini bertransformasi menjadi hidangan khas pada festival musim semi.

Sejarah Kue Keranjang

Pada masa musim semi dan gugur (722–481 SM) di Tiongkok, ketika negara masih terpecah menjadi berbagai kerajaan kecil dan kelaparan melanda akibat perang, seorang raja mengambil langkah untuk membangun dinding yang kokoh untuk melindungi wilayahnya dari serangan.

Dalam rangka merayakan ide tersebut, raja mengadakan jamuan pesta.

Meskipun rakyat merasa lega karena tidak lagi khawatir terhadap perang, Perdana Menteri Wu Zixu memiliki pandangan berbeda.

Baginya, perang tidak boleh dianggap enteng. Meskipun tembok yang kuat memberikan perlindungan, Wu menekankan bahwa jika musuh mengepung kerajaan, tembok itu bisa menjadi hambatan bagi pertahanan internal.

Baca Juga: Warga Tionghoa Berburu Pernak-Pernik Imlek

Dengan tegas, Wu Zixu menyarankan, "Jika keadaan benar-benar buruk, ingatlah untuk menggali lubang di bawah dinding."

Beberapa tahun setelah kematian Wu Zixu, perkataannya menjadi kenyataan. Banyak yang meninggal kelaparan selama masa perang.

Prajurit-prajurit mengikuti saran Wu Zixu, menemukan bahwa tembok bagian bawah dibuat dari batu bata khusus dari tepung beras ketan. Makanan ini ternyata adalah Nian Gao pertama kali, yang menjadi penyelamat bagi banyak orang dari kelaparan.

Sejak saat itu, setiap tahunnya, orang-orang membuat Nian Gao sebagai tanda penghormatan terhadap Wu Zixu.

Seiring berjalannya waktu, Nian Gao berkembang menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Cina, atau di Indonesia, lebih dikenal sebagai kue keranjang.

Baca Juga: Tradisi Bersih-bersih Kelenteng Jelang Imlek di Rembang

Makna Kue Keranjang 

Memakan kue keranjang pada perayaan tahun baru memiliki makna positif yang diyakini secara turun-temurun oleh warga Tionghoa.

Kue keranjang menjadi simbol pendapatan dan jabatan yang meningkat, perkembangan baik pada anak-anak, dan umumnya menandakan tahun yang lebih baik dibanding sebelumnya.

Keyakinan ini membuat mereka meyakini bahwa mengonsumsi kue keranjang selama perayaan Imlek atau Tahun Baru China membawa keberuntungan dan nasib baik.

Baca Juga: Perajin Lilin Ukir di Blitar Banjir Pesanan Jelang Tahun Baru Imlek

Pada awal Dinasti Liao (907-1125), warga di Beijing memiliki tradisi memakan kue pada hari pertama bulan pertama. Seiring perkembangannya, terutama pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911), kue keranjang menjadi bagian dari santapan sehari-hari di seluruh Tiongkok. 

 

Penulis : Almarani Anantar Editor : Gading-Persada

Sumber : China Highlight


TERBARU