> >

5 Tips Praktis Mengatasi Sariawan saat Berpuasa

Kesehatan | 15 Maret 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi. Tips mengatasi sariawan saat sedang berpuasa. (Sumber: shurkin_son on Freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sariawan yang menimbulkan rasa sakit di dalam mulut sering muncul saat seseorang menjalankan puasa.

Kondisinya akan semakin mengganggu karena saat berpuasa mulut cenderung kering akibat tidak ada asupan minuman dan makanan.

Meskipun umumnya dianggap tidak berbahaya, namun sariawan dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berbicara dan makan.

Dilansir Gulf Times, menurut dokter gigi Ashly Shajumon dari Aster Medical Centre Al Rayyan, Dubai, Uni Emirat Arab, sariawan yang muncul saat berpuasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Beberapa penyebab sariawan antara lain, bagian dalam pipi atau lidah tergigit saat makan atau berbicara, kebiasaan menggosok gigi yang terlalu keras, atau karena luka akibat gigi atau makanan yang tajam di dalam mulut.

Sedangkan sariawan yang berulang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres, perubahan hormon pada wanita menjelang menstruasi, faktor genetik, dan reaksi alergi terhadap makanan tertentu.

Selain itu, sariawan dapat dipicu oleh kebiasaan merokok, kekurangan vitamin B12 dan zat besi dalam tubuh, penyakit seliaka, penyakit Crohn, serta kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti HIV dan lupus.

Dikutip dari Medical News Today, sariawan umumnya dapat sembuh secara alami dalam waktu sekitar satu hingga sepuluh hari.

Namun, bagi mereka yang merasa tidak tahan dengan rasa nyeri yang disebabkan oleh luka kecil di dalam mulut, tidak ada salahnya mencoba beberapa tips berikut untuk membantu mengatasi sariawan saat menjalankan puasa.

5 Tips Praktis Mengatasi Sariawan

1. Sikat Gigi dengan Lembut 

Untuk menjaga kesehatan mulut, terutama bagi mereka yang sering mengalami sariawan, penting untuk memilih sikat gigi dengan hati-hati.

Disarankan untuk memilih sikat gigi yang memiliki bulu yang lembut dan tidak mudah melukai dinding bagian dalam mulut.

Selain itu, saat menyikat gigi, hindari menggunakan tekanan yang terlalu kuat, karena hal ini dapat menyebabkan iritasi pada bagian dalam mulut.

Konsistensi dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut juga sangat penting. Janganlah malas untuk menyikat gigi secara teratur, karena ini merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Khususnya saat menjalankan puasa, disarankan untuk tetap menyikat gigi minimal dua kali sehari, setelah sahur dan sebelum tidur. Dengan demikian, kesehatan gigi dan mulut dapat terjaga dengan optimal selama periode puasa.

Baca Juga: Perut Terasa Perih saat Berpuasa? Coba 6 Cara Efektif ini untuk Menghindari dan Mengatasinya

2. Berkumur dengan Obat Kumur

Berkumur dengan obat kumur yang tersedia secara bebas di pasaran juga dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh sariawan.

Bagi mereka yang menderita sariawan, disarankan untuk memilih obat kumur yang mengandung formula antiseptik.

Kandungan antiseptik dapat membantu mencegah infeksi yang lebih parah dan memberikan sensasi kesemutan sementara di dalam mulut.

Bagi yang kurang nyaman dengan bahan kimia, air garam juga dapat digunakan sebagai alternatif untuk berkumur.

Meskipun air garam tidak dapat menggantikan fungsi obat kumur antiseptik, namun berkumur dengan air garam dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat sariawan.

Penting untuk diingat bahwa saat menjalankan puasa, berkumur dengan obat kumur atau air garam sebaiknya dilakukan setelah berbuka puasa hingga sebelum azan subuh.

Pastikan untuk menghindari menelan kembali sisa kumuran obat kumur atau air garam di dalam mulut. Sebaiknya segera memuntahkannya setelah selesai berkumur.

3. Gunakan Obat Sariawan di Luar Jam Puasa

Menurut panduan perawatan pasien kesehatan mulut yang diterbitkan dalam jurnal European Journal of General Dentistry (2014), untuk mengatasi sariawan saat berpuasa, sangat disarankan menggunakan obat khusus sariawan yang tersedia di apotek, baik dalam bentuk krim, salep, gel, atau cairan.

Baca Juga: 5 Tips Mengobati Sakit Gigi saat Berpuasa: Mudah Dilakukan dan Tidak Membatalkan

Beberapa obat tersebut sering mengandung antiseptik yang membantu mengatasi infeksi bakteri di dalam mulut.

Namun, untuk obat sariawan yang diminum, biasanya diresepkan oleh dokter hanya dalam kasus sariawan yang parah, dan ketika obat yang dijual bebas tidak efektif.

Perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat sariawan saat berpuasa sebaiknya dilakukan di luar jam puasa, seperti setelah berbuka puasa hingga sebelum waktu azan subuh, sehingga puasa tidak terganggu.

4. Hindari Makanan Terlalu Pedas, Asin, atau Asam

Mereka yang sedang mengalami sariawan disarankan untuk menghindari konsumsi makanan atau minuman yang terlalu pedas, asin, atau asam saat sahur dan berbuka puasa.

Hal itu karena makanan atau minuman yang memiliki rasa terlalu pedas, asin, atau asam dapat menyebabkan iritasi pada luka sariawan di dalam mulut, yang pada akhirnya dapat memperlambat proses penyembuhan.

Selain itu, mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas dapat meningkatkan rasa nyeri pada luka sariawan.

Walaupun sariawan yang muncul saat berpuasa umumnya tidak berbahaya, namun perlu diwaspadai jika ukuran luka sariawan cukup besar atau jika luka tersebut mulai menyebar.

Baca Juga: Perut Terasa Begah setelah Berbuka Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

Jika sariawan berlangsung lebih dari tiga minggu, disertai dengan rasa sakit yang tidak tertahankan, demam, atau sulit menelan air putih, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

5. Penuhi Asupan Vitamin B-12

Vitamin B-12 merupakan nutrisi yang sangat penting untuk mendukung fungsi otak, sistem saraf, dan produksi sel darah merah dalam tubuh.

Menurut sebuah studi yang dilakukan pada 2015, asupan makanan yang kaya akan vitamin B-12 dapat membantu mengurangi kejadian sariawan.

Kebutuhan harian akan vitamin B-12 untuk orang dewasa rata-rata adalah sekitar 2,48 mikrogram (mcg).

Untuk memenuhi kebutuhan ini, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B-12 secara alami, seperti ikan, daging, kerang, telur, produk susu, dan keju.

Agar kebutuhan vitamin B-12 terpenuhi, disarankan untuk menyertakan asupan makanan yang tinggi vitamin B-12 dalam menu saat sahur dan makan besar setelah berbuka puasa.

Dengan begitu, tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk mencegah munculnya sariawan.

 

Penulis : Almarani Anantar Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Gulf Times, Medical News Today


TERBARU