> >

Sejarah Munculnya Tradisi Nyekar di Indonesia, Ziarah Kubur di Momen Lebaran

Tren | 10 April 2024, 09:20 WIB
Warga berziarah ke makam keluarga (Sumber: AP Photo/Dita Alangkara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana munculnya tradisi ziarah kubur di hari Lebaran? Guru Besar pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, sekaligus eks Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, Nur Syam, di website pribadinya nursyam.uinsby.ac.id menjelaskan, tradisi ziarah kubur di masyarakat muslim Indonesia sebenarnya telah terjadi ketika Islam mulai berkembang di Nusantara.

"Walisongo adalah orang yang pertama mengembangkan tradisi nyekar atau ziarah kubur di Nusantara," tulis Nur Syam.

Sebenarnya, kata dia, tradisi nyekar sudah ada dari zaman kerajaan Hindu atau Buddha, tetapi kemudian memperoleh sentuhan baru yang bersesuaian dengan ajaran Islam.

Menurut dia, dalam Islam sendiri ziarah kubur semula dilarang oleh Nabi Muhammad SAW, ketika akidah umat Islam belum kuat karena takut merusak akidah mereka.

Kenapa bisa merusak? Ini karena tradisi ziarah kubur pada masa pra-Islam ditandai dengan adanya permohonan kepada arwah orang yang meninggal.

Hal itu tentu sama dengan penyembahan terhadap arwah leluhur yang pada masa itu banyak dijumpai di berbagai belahan dunia.

"Namun karena semakin kuatnya akidah umat Islam, maka Nabi Muhammad SAW kemudian membolehkan umatnya untuk ziarah kubur," ujar Nur Syam.

Maka, kata dia, ketika Islam masuk ke wilayah yang memiliki kesamaan tradisi ziarah kubur, posisinya saling mengisi.

Lalu apa relasi ziarah makam, puasa dan Hari Raya Lebaran?

Guru Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya itu mengatakan, relasi ziarah dengan puasa dan Lebaran adalah sebagai prosesi mengingat kematian atau dzikr al maut.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU