> >

Beri Kuliah Umum di IPDN, Mendagri Tito Cerita Pernah Pecat Personel Karena Melakukan Kekerasan

Politik | 7 November 2020, 20:22 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (Sumber: Dok. Kementerian Dalam Negeri)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan tidak segan menindak tegas praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang melakukan kekerasan.

Hal itu ditegaskan Tito saat memberikan kuliah umum bagi para praja IPDN yang ditayangkan secara daring, Sabtu (7/11/2020).

Jika masih ada praja yang melakukan kekerasan, maka pemecatan dan proses hukum akan dilakukan.

Baca Juga: Mendagri Tito Ancam Pecat Praja IPDN yang Main Kekerasan

Menurutnya budaya kekerasan bukan bagian dari IPDN. Termasuk kekerasan yang dilakukan di luar kampus. Tito juga tak mau hal tersebut menjadi warisan yang buruk kepada para praja yang baru masuk.

"Kalau kedengaran, itu saya akan perintahkan kepada Pak Rektor untuk pecat. Anak siapapun juga pecat dan laporkan kepada polisi, pidanakan," ujar Tito.

Tito menambahkan dirinya paham betul kehidupan sebagai praja yang keras dan sangat disiplin. Sebab, ia pernah menjadi taruna di Akademi Kepolisian.

Ia menilai kekerasan dalam lingkungan kampus bukan sebagai pembinaan disiplin melainkan hanya sebagai ajang balas dendam.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Lulusan IPDN Jadi Penggerak Reformasi Birokrasi

“Kekerasan dalam rangka untuk membina supaya lebih disiplin, itu omong kosong,” ujarnya.

Tito bercerita, saat masih menjadi Kapolri, ia tak segan mencopot pelaku kekerasan dan mendorong proses pidana. Karena itu, ia mengingatkan hal tersebut tidak terjadi di lingkungan IPDN.

Menurutnya, penegakan disiplin bisa dilakuakan tanpa kekerasan. Bisa dengan cara squad jam atau push-up yang membuat sehat walaupun dapat menguras tenaga.

"Tapi kalau pemukulan, betapa banyak yang menjadi korban, ada yang patah rusuknya, ada yang kakinya cacat. Orangtua yang mengirim anaknya untuk sekolah di sini bukan mengharapkan anaknya untuk dipukul, digebuki. Tolong dipahami betul itu," jelas Tito.

Baca Juga: Gelar Doktor HC Pertama IPDN Dianugerahkan Kepada Megawati

Lebih lanjut Tito mengingatkan para praja IPDN dibentuk menjadi manusia yang mendekati paripurna. Semasa kuliah, praja dididik memiliki kemampuan intelektual yang baik dengan ilmu-ilmu dasar, terkhusus pada ilmu pemerintahan.

Kemudian diperkuat dengan jasmani dan kesehatan yang baik serta dilengkapi dengan moralitas dan mentalitas yang baik.

Bukan berarti metalias yang baik hurus melakukan dengan tindak kekerasan kepada junior praja.

"Saya sudah sekolah di mana-mana, di Inggris, Amerika, Australia, Selandia Baru. Saya juga melihat sekolah Hometown Academy Singapura, tidak ada pukul-pukulan tetapi mereka bisa bekerja profesional," ujarnya.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU