Polisi akan Periksa 4 Direktur RS Ummi soal Swab Test Rizieq Shihab hingga Kondisi Terkini
Peristiwa | 30 November 2020, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Rumah Sakit (RS) Ummi, Bogor, Jawa Barat, akan berurusan dengan aparat kepolisian.
Hal ini dilakukan setelah pihak RS Ummi dianggap telah menghalangi atau menghambat pemerintah atau Satgas Covid-19 terkait dengan pengambilan uji swab atau swab test petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Karena itu, polisi mengadendakan pemanggilan empat direktur RS Ummi hari ini, Senin (30/11/2020).
Baca Juga: Satgas Getol Banget Minta Hasil Swab Rizieq Shihab, FPI: Masalah Kemanusiaan Jangan Dipolitisasi
"Selanjutnya pada hari Senin (30/11/2020) tim penyidik gabungan Ditipidum Bareskrim, Direskrimum Polda Jabar, Satreskrim Polresta Bogor di Mapolresta Bogor dilakukan pemeriksaan saksi-saksi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Minggu (29/11/2020), dikutip dari Kompas.com.
Adapun saksi yang akan diperiksa polisi meliputi Hanif Alatas pihak keluarga, Direktur Utama RS Ummi dr Andi Tatat, Direktur Umum RS Ummi Najamudin, dan Direktur Pemasaran RS Ummi Sri Pangestu Utama.
Kemudian, Direktur Pelayanan RS Ummi dr Rubaedah, Manajer RS Ummi dr Zacki Faris Maulana, perawat RS Ummi Fitri Sri Lestari, perawat RS Ummi Rahmi Fahmi Winda, Kordinator MER-C dr Hadiki Habib, dan Kordinator MER-C dr Mea.
"Adapun pemeriksaan yang dilakukan hari ini (kemarin, red) yakni, dr Johan, Satgas Covid-19 Kota Bogor," kata Argo.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor, Jawa Barat melaporkan Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Ummi Andi Tatat ke Mapolresta Bogor Kota.
Andi dilaporkan bersama beberapa pegawai RS Ummi lainnya karena dinilai tidak kooperatif dan transparansi dalam memberikan keterangan tentang pelaksanaan tes usap (swab) terhadap Rizieq Shihab yang katanya dilakukan di rumah sakit itu.
Baca Juga: Kondisi Imam Besar FPI Rizieq Shihab Usai Pulang dari Rumah Sakit UMMI
Ketua Bidang Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satgas Covid-19 Kota Bogor Agustian Syach pada Sabtu (28/11/2020) malam mengatakan, pihak rumah sakit tidak dapat memberikan keterangan secara utuh kapan, di mana, dan siapa yang melakukan tes swab terhadap Rizieq Shihab.
Padahal, menurut Agus, pihak rumah sakit bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor dari awal telah sepakat untuk melakukan swab terhadap Rizieq ketika dirawat.
Namun, pada kenyataannya, pihak rumah sakit mengaku kecolongan atau tidak tahu pelaksanaan tes swab Rizieq yang kabarnya dilakukan secara diam-diam oleh tim medis eksternal dari MER-C.
"Tadi malam (Jumat malam) kami resmi melaporkan RS Ummi ke Mapolresta Bogor. Yang kami laporkan adalah Dirut RS Ummi bersama rekan-rekannya," kata Agus dalam konferensi persnya, di Balai Kota Bogor, Sabtu malam.
"Aduannya menghambat dan mengahalangi upaya dalam menanggulangi penyakit menular. Kenapa itu aduannya, karena informasi yang disampaikan RS tidak utuh dan menyeluruh," ujar Agus.
Dia mengatakan, sampai saat ini Satgas Covid-19 Kota Bogor belum mendapat hasil tes swab yang katanya dilakukan terhadap Rizieq pada Jumat kemarin.
Baca Juga: Ini Penjelasan RS Ummi Terkait Tes PCR Habib Rizieq
Penjelasan RS Ummi
Sementara itu, Rizieq Shihab sendiri memutuskan menyudahi perawatannya di RS Ummi.
Ia memilih kembali pulang ke rumahnya di Petamburan, Jakarta Pusat.
Menurut pihak rumah sakit, kepulangan Rizieq Shihab atas permintaan keluarganya.
Meski demikian, pihak rumah sakit dan Satuan Tugas Covid-19 Kota Bogor sampai saat ini masih belum mendapatkan laporan hasil tes usap atau swab test tenggorokan pimpinan FPI itu.
Direktur Rumah Sakit Ummi, Andi Tatat mengatakan, sebelum pulang, pihak rumah sakit sudah menyarankan agar Rizieq Shihab menunggu hasil pemeriksaan tes usap selesai.
"Tetapi beliau tetap meminta pulang. Oleh karena ada hasil yang belum selesai, kami mohon kepada kelurga besar Habib Rizieq Shihab untuk tetap menjalankan isolasi," kata Andi dalam konferensi persnya dikutip dari Kompas.com pada Minggu (29/11/2020).
Andi menambahkan, pihak rumah sakit juga sampai saat ini belum mendapatkan laporan terkait hasil tes usap tenggorokan Rizieq.
Sebab, tes usap itu dilakukan secara pribadi melalui Medical Emergency Rescue Commite (Mer-C).
Mer-C merupakan organisasi sosial kemanusian yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis.
Rumah Sakit Ummi, kata Andi, juga tidak berniat menyembunyikan data terkait pasien.
Andi mengakui bahwa ada kelemahan secara internal dalam komunikasi dan koordinasi.
Oleh karena itu, ada kesan pihak rumah sakit menghalangi upaya Satgas Covid-19 Kota Bogor dalam mendapatkan informasi.
Baca Juga: FPI: Habib Rizieq Sudah Pulang dengan Kondisi Sehat
Kondisi Rizieq Shihab
Wakil Sekretaris Umum FPI, Aziz Yanuar, membenarkan kabar kepulangan Rizieq ke kediamannya sejak Sabtu (28/11/2020) malam.
Menurut Aziz, saat pulang dari rumah sakit, kondisi kesehatan Rizieq dalam keadaan sehat.
Adapun Ketua Presidium Mer-C, Sarbini Abdul Murad mengatakan, Rizieq Shihab memercayakan MER-C untuk melakukan pemeriksaan dan pengawalan kesehatan.
MER-C juga yang mengirim Rizieq untuk beristirahat di rumah sakit.
Namun, Rizieq disebut mendapatkan perlakuan yang kurang beretika dan melanggar hak pasien terutama dari Wali Kota Bogor Bima Arya.
Perlakuan itu berupa upaya mengintervensi tim medis yang sedang bertugas dan menganggu pasien yang beristirahat.
Wali Kota Kota Bogor, kata Sarbini, juga dinilai tidak beretika dalam memublikasi kondisi pasien kepada publik.
Situasi ini disebutnya dapat menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat.
Baca Juga: Bantah Intervensi Penanganan Medis Rizieq Shihab, Bima Arya: Bagi Saya, Musuh Kita adalah Covid-19
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV