> >

Mutasi Virus Corona N501Y di Inggris, Lebih Berbahaya Atau Tidak?

Update corona | 26 Desember 2020, 15:07 WIB
Warga menunggu kereta terakhir di stasiun St Pancras, London untuk menuju Paris, Minggu, 20 Desember 2020. Jutaan orang di Inggris harus membatalkan acara berkumpul pada perayaan Natal dan harus membatalkan belanja libur akhir tahun, karena pemerintah menutup banyak toko demi menekan penyebaran virus corona. (Sumber: Associated Press)

“Mutasi virus sebenarnya bukan hal baru karena wajar virus bermutasi, hanya saja menjadi perhatian karena transmisi atau penularan kali ini mencapai 70 persen,” kata Gunadi.

Meskipun demikian, ia mengimbau masyarakat tidak perlu panik menghadapi mutasi virus corona selama tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Terlebih, keganasan dan kekebalan mutasi virus corona ini terhadap vaksin belum terbukti.

Baca Juga: Soal Temuan Baru Mutasi Virus Corona di Indonesia, Ini Penjelasannya

Lantas, bagaimana mutasi baru ini berpengaruh terhadap mekanisme deteksi diagnosis Covid-19 dengan PCR? Gunadi menjelaskan PCR untuk diagnosis infeksi Covid-19 mendeteksi kombinasi beberapa gen pada virus corona, missal, gen N, gen orf1ab, gen S, dan sebagainya.

“Karena varian baru (mutasi virus corona) tersebut terdiri dari banyak mutasi pada protein S, maka diagnosis Covid-19 sebaiknya tidak menggunakan gen S, karena bisa memberikan hasil negatif palsu,” tuturnya.

Penulis : Switzy-Sabandar

Sumber : Kompas TV


TERBARU