> >

Sriwijaya Air Jatuh, Inilah Spesifikasi, Kecepatan, Ketinggian, dan Total Penumpang SJY182

Peristiwa | 9 Januari 2021, 22:34 WIB
Boeing 737-524 PK-CLC milik Sriwijaya Air (Sumber: Jetphotos.com/Ridho Maulana)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pesawat milik maskapai Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY182 dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/01/2021) sore. Menurut pantauan situs flightradar, pesawat itu hilang kontak pukul 07.40 UTC atau sekitar pukul 14.40 WIB saat mendapat ijin menanjak ke ketinggian 29,000 kaki.

Penerbangan pesawat terhenti sekitar 11 mil laut sebelah Barat Laut Bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang seperti yang dilansir flighradar24.com. Pesawat dengan call sign SJY182 bernomor lambung PK-CLC terbang dari Jakarta menuju Pontianak

Menurut situs airfleet.com, PK-CLC adalah pesawat jenis Boeing 737-524 dengan nomor produksi (Manufacturers Serial Numbers) 27323. Pesawat tersebut pertama kali beroperasi pada Mei 1994, dan digunakan pertama kali oleh Continental Airlines di Amerika Serikat.

Baca Juga: Ini Penjelasan Dirut soal Pesawat Sriwijaya Air Sempat Delay Sebelum Jatuh

Masih dari situs airfleet.com, setelah digunakan selama 14 tahun oleh Continental Airlines, pada Desember 2008 pesawat tersebut tidak terbang, dan tahun 2010 berganti pemilik karena merger dan diterbangkan dengan bendera United Airlines di Amerika Serikat.

Kemudian pada April 2012 pesawat tersebut kembali berganti pemilik, dinamakan Citra, dan menurut situs planespotter, pada 15 Mei 2012 pesawat diterbangkan oleh Sriwijaya Air hingga 09 Januari 2021 saat jatuh di lepas pantai Jakarta.

Berikut adalah spesifikasi pesawat B737-240 PK-CLC Sriwijaya Air, yang dihimpun dari Airfleets, Sabtu (09/01/2021).

  • Registrasi: PK-CLC
  • Serial number: 27323
  • Tipe: Boeing 737-524
  • Mesin: 2 buah CFMI CFM56-3C1
  • Terbang perdana: 13/05/1994
  • Umur pesawat: 26,7 tahun
  • Konfigurasi: Kelas ekonomi 112 penumpang

Baca Juga: KNKT: Usia Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh 26 Tahun, Tidak Ada Masalah

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi memastikan Pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak membawa 62 penumpang beserta awak pesawat, dengan perincian 50 penumpang dan 12 kru kabin.

"Total penumpang 50 orang bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa 7 anak-anak dan 3 bayi," kata Budi, saat konferensi pers virtual, Sabtu (09/01/2021) malam.

Kementerian Perhubungan menjelaskan kronologi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

Baca Juga: Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air di Perairan Kepulauan Seribu

Kronologi kejadian pesawat SJY-182 take off pada pukul 14.36 WIB. Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach Bandara Soekarno-Hatta.

Pesawat diizinkan naik di ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standar. Pada pukul 14.40 WIB Jakarta Approach melihat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut.

"Oleh karenanya ATC (pemandu lalu lintas udara) menanyakan untuk melaporkan arah pesawat, tidak lama kemudian dalam hitungan detik pesawat hilang dari layar radar," ujar Adita saat jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Kopaska hingga Denjaka Turun Tangan Cari Pesawat Sriwijaya Air, Bergerak Malam Ini juga

Data dari Flightradar24.com, menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.36.02 WIB, lepas landas pada kecepatan 269kpj, dan pada 14.40.02 WIB ketinggian tercatat pada 10,900 feet dengan kecepatan 532kpj.

Dari titik itu pesawat kehilangan ketinggian, dimana 12 detik kemudian pada 14.40.14 WIB anjlok ke ketinggian 8,950 dengan kecepatan tercatat 415kpj.

Enam detik kemudian pada 14.40.20 pesawat tercatat pada ketinggian 5,400 feet pada kecepatan 213kpj, lalu tujuh detik kemudian pada 14.40.27 tercatat pada ketinggian 250 feet dan situs flighradar24.com mencatat kecepatan terakhir pesawat Sriwijaya Air adalah 663kpj.

Menurut Kompas.com, penerbangan SJ-182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU