> >

Walaupun Seseorang Telah Divaksin, Dokter Bilang Masih Sangat Bisa Terpapar Corona

Update corona | 24 Januari 2021, 12:09 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona (Sumber: Fresh Daily)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kenapa orang yang sudah disuntik vaksin masih tetap bisa terpapar virus corona?

Untuk mengetahui hal itu lebih jelas, Ketua Pokja Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengungkapkan sebabnya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Sangat Penting Dilakukan, Begini Alasan yang Jelas

Menurut Erlina Burhan, kondisi tersebut bisa terjadi karena orang itu sudah terjangkit Covid-19 sebelum tiba masa pemberian vaksin. 

"Sudah divaksin, sudah ada kekebalan, tapi dengan kekebalan yang sedemikian rupa, akan tetapi kalau terpapar durasinya cukup lama, frekuensinya cukup sering," kata Erlina dalam konferensi persnya, Sabtu (23/1/2021). 

"Sehingga viral load atau jumlah virusnya ini banyak maka kekebalannya yang sudah terbentuk itu tidak terlalu mampu (menangkal Covid-19)," imbuhnya.

Erlina mengatakan, memang peluang seseorang terjangkit Covid-19 usai divaksin tetap ada. 

Namun peluang itu sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. 

Oleh karena itu, Erlina menyarankan agar orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk terus menerapkan protokol kesehatan. 

"Tapi karena ada unsur kekebalan dan ada perlawanan dalam tubuh juga di situ biasanya kalaupun sakit ringan-ringan saja," ungkap Erlina. 

Ia menegaskan, tidak ada ruginya jika seseorang diberi vaksin Covid-19. 

Pasalnya, vaksinasi akan bisa mengurangi potensi risiko terpapar Covid-19.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Untuk Pemulihan Pandemi dan Ekonomi, Bima Arya: Protokol Kesehatan Adalah Kunci

Seperti diketahui, proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021 lalu. 
Dalam proses awal tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang yang pertama kali divaksin Covid-19. 

Kini proses vaksinasi sudah mulai dilakukan di seluruh penjuru Tanah Air. 

Vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU