> >

Kronologi Batik Air dan Garuda Indonesia Tujuan Semarang Mendarat Darurat di Solo

Peristiwa | 31 Januari 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi pesawat menghadapi cuaca buruk. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pesawat Batik Air rute Jakarta-Semarang dan Pesawat Garuda Indonesia rute Cengkareng-Semarang terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah, Sabtu (30/1/2021).

Kedua pesawat tersebut melakukan pengalihan pendaratan lantaran cuaca ekstrem yang membuat jarak pandang pendek dan tidak memenuhi persyaratan keamanan.

Awalnya Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6362 rute Jakarta-Semarang lepas landas pada pukul 07.35 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK).

Baca Juga: Dua Pesawat Gagal Mendarat di Semarang, BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem

Diperkirakan pesawat akan mendarat pada 08.45 WIB di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Jawa Tengah (SRG).

Namun saat mendekati Bandara Ahmad Yani, pilot mendapat informasi dari petugas pengatur lalu lintas udara mengenai perubahan kondisi cuaca yang kurang baik yaitu curah hujan tinggi.

Pesawat akhirnya mendarat di Bandara Adi Soemarmo Solo pada pukul 08.55 WIB.

“Untuk mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan mengingat jarak pandang pendek pilot memutuskan untuk pengalihan pendaratan (divert),” ujar Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/1/2021).

Baca Juga: Jenazah Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Didentifikasi

Dalam penerbangan ini, Batik Air membawa enam awak pesawat, 77 tamu dewasa dan satu tamu anak-anak.

Setelah mendapatkan informasi bahwa jarak pandang di Bandar Internasional Jenderal Ahmad Yani sudah memenuhi kualifikasi lepas landas dan mendarat, maka Batik Air kembali mengudara.

Danang menambahkan pesawat Boeing 737-800NG itu kemudian mendarat di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani pada 11.35 WIB.

Di kesempatan berbeda General Manager (GM) Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan menjelaskan pihaknya menerima dua pesawat yang melakukan pengalihan pendaratan akibat cuaca buruk.

Baca Juga: Lion Air dan Garuda Gagal Mendarat di Pontianak, Dialihkan ke Batam dan Palembang

Untuk pesawat Garuda Indonesia dengan dengan nomor penerbangan GA 232 melakukan pengalihan pendaratan di Bandara Adi Soemarmo Solo pada pukul 09.21 WIB dengan membawa 35 penumpang.

Sebelumnya Batik Air melakukan pendaratan pada pukul 08.55 WIB dengan membawa 78 penumpang.

Cuaca ekstrem

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Guswanto menyebut, atmosfer di berbagai wilayah Indonesia saat ini sedang tidak stabil.

Hampir seluruh wilayah Indonesia (94 persen dari 342 Zona Musim) telah memasuki musim hujan.

Baca Juga: Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang di Berbagai Wilayah Ini

Guswanto juga menyebut, pusat tekanan udara muncul di Australia bagian utara hingga mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Cuaca ekstrim berpotensi terjadi sepanjang 31 Januari hingga 4 Februari 2021.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU