> >

Epidemiolog Pandu Riono: Peningkatan Kasus Tak Bisa Ditekan Kebijakan Setengah Hati

Peristiwa | 1 Februari 2021, 11:35 WIB
Presiden Jokowi mengenakan singlet saat disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua di Istana Kepresidenan, Jakarta. (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali yang  tidak berdampak pada penurunan kasus Covid-19, disebabkan kebijakan setengah hati.

"PPKM tak berdampak. Kebijakan yg tidak tegas dalam implementasi & tujuan objektifnya. Peningkatan kasus sudah tidak bisa ditekan dengan kebijakan setengah hati," tulis Pandu lewat akun twitternya  @drpriono1, Senin (1/2/2021).

Dampak dari peningkatan kasus tersebut, kini klaster penyebaran

Baca Juga: Jokowi Anggap PPKM Tak Berjalan Efektif, Wakil Ketua DPR: Pemerintah Harus Waspadai Libur Panjang

makin mengerucut ke lingkungan terkecil yaitu keluarga.


"Lingkaran Penularan kian mengerucut ke lingkungan terkecil, keluarga, aktivitas jejaring aktivitas masyarakat. @Jokowi," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa PPKM yang selama ini berjalan tidak efektif menekan angka penularan Covid-19.  "Esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Jumat (29/1/2011).

Jokowi menekankan agar seluruh pihak yang terlibat dalam PPKM untuk turun langsung ke lapangan. Hal itu untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan.

Antara lain dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

Baca Juga: Tim Satgas Covid-19 Garut Kembali Hentikan Adu Tangkas Domba

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU