> >

Masih Hilang, Satelit Telkom-3 Diperkirakan Jatuh di Mongolia atau China Bagian Utara

Berita utama | 21 Februari 2021, 12:15 WIB
Satelit Telkom 3S milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, meluncur dari Guiana Space Center, Kourou, Guyana, Perancis, Rabu (15/2/2017) dini hari WIB. Telkom mengalihkan sejumlah pelanggan ke transponder satelit Telkom 3S dan satelit lainnya menyusul gangguan pada satelit Telkom 1. (Sumber: AFP/JODY AMIET via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan Satelit Telkom-3 yang dikabarkan jatuh pada Jumat (5/2/2021) lalu berada di sekitar Mongolia atau China bagian utara.

Satelit milik PT Telekomunikasi Indonesia itu hilang dan belum ditemukan.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan, jatuhnya satelit tersebut hingga kini belum diketahui titik pastinya.

“Tidak ada teknologi yang bisa memastikan titik jatuhnya sampah antariksa, kecuali bila ada laporan warga yang menemukannya,” ujar Thomas, Sabtu (20/2/2021).

Baca Juga: Ini Spesifikasi Satelit Telkom-3 yang Dikabarkan Hilang di Kawasan Mongolia

Melansir Kompas.com, Thomas menambahkan dari data orbit obyek antariksa dari pihak Rusia dan AS yang dianalisis Lapan, menunjukkan titik jatuh Telkom-3 kemungkinan berada di sekitar Mongolia.

Adapun rentang kemungkinan jatuh yakni mulai dari Asia Tengah hingga Pasifik Timur.

Thomas menyampaikan setelah jatuh, satelit tersebut tidak lagi bisa dipantau. Dia juga mengklaim jatuhnya satelit Telkom-3 tersebut tidak memengaruhi layanan Telkom.

"Sama sekali tidak terkait (dengan layanan). Telkom 3 yang gagal mencapai orbit pada 2012 sudah digantikan satelit Telkom 3 S yang diluncurkan 2017. Jadi layanan Telkom sama sekali tidak terganggu," jelas dia.

Baca Juga: Kepala BIG dan Eks Pejabat Lapan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan Citra Satelit 

Senada diutarakan peneliti Lapan Dr Rhorom Priyatikanto. Menurut dia, sejauh ini belum ada laporan ataupun temuan jatuhan satelit tersebut.

Meski demikian Rhorom mengatakan, kemungkinan satelit milik Telkom tersebut hancur.

“Kemungkinan besar terbakar dan hancur,” sambung Rhorom, kemarin.

Rhorom mengatakan, misalkan tersisa, kemungkinan massa yang tersisa hanya 10-40 persen dari masa awal atau sekitar 400 kg. Dan itu pun, tidak menjadi satu bagian  karena terpecah menjadi puing-puing.

Good practice pembuatan satelit memang menyaratkan satelit tahan getaran saat peluncuran, tapi mudah hancur dan terbakar saat masuk ke atmosfer,” jelas Rhorom.

Baca Juga: China Luncurkan Roket Long March 8 Kirimkan 5 Satelit ke Orbit

Sebagaimana dikutip dari Kompas.id, satelit Telkom-3 diluncurkan pada 7 Agustus 2012 dari bandar antariksa Rusia, Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.

Satelit tersebut kemudian diluncurkan bersama dengan satelit Express MD-2 milik Rusia menggunakan roket peluncur Proton-M.

Sayangnya, saat peluncuran terjadi gangguan pembakaran di bagian atas roket yang disebut dengan Briz-M (Breeze-M) yang membuat kedua satelit gagal mencapai orbit.

Baca Juga: Militer Iran Klaim Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh Libatkan Satelit dan Kecerdasan Buatan

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU