> >

Menhub Geram di KRL Banyak Terjadi Penumpukan Penumpang, KCI: Kami Kesulitan Atur Terapkan Prokes

Peristiwa | 14 Mei 2021, 16:43 WIB
Ilustrasi padatnya penumpang Kereta Rel Listrik atau KRL saat turun dari kereta. (Sumber: Kompas.com/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Melihat adanya penumpukan penumpang kereta rel listrik (KRL) ditambah tidak adanya pengaturan jarak yang mengabaikan protokol kesehatan (prokes) membuat Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi murka.

Bahkan Menhub turut menyemprot PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan mengangap operator KRL di Indonesia tersebut tidak profesional.

"Saya menilai PT KCI tidak profesional, sehingga terjadi penumpukan penumpang kereta api dan ini sangat tidak kita harapkan," kata Menhub, Budi Karya, saat melakukan pengecekan di Stasiun Mangarai, Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Baca Juga: KAI Catat Penumpang KRL Jabodetabek Turun 9 Persen, KRL Yogya-Solo Turun 22 Persen

Budi Karya mengungkapkan PT KCI tidak profesional dalam menerapkan prokes secara ketat, khususnya dalam hal pengaturan jarak dan pemeriksaan antigen secara acak.

Menurutnya, ada lebih dari 70 penumpang di satu gerbong yang sama sehingga menimbulkan kerumunan dan berpotensi besar menyebarkan virus corona.

Ia pun memprediksi jumlah penumpang KRL pada akhir pekan besok akan meningkat menjadi 300.000 hingga 400.000 orang per hari.

Oleh karena itu, Menhub meminta penerapan protokol kesehatan harus segera dibenahi oleh PT KCI serta dijadikan pelajaran bagi pengelola moda transportasi lainnya.

"Saya perintahkan ke PT KCI agar kejadian serupa mulai besok Sabtu dan seterusnya tidak terulang lagi dan harus jalankan prokes ketat," tegas Budi Karya.

Baca Juga: KRL dan KA Lokal Dipastikan Tetap Beroperasi di Masa Libur Lebaran, Ini Jadwalnya

Mendapat teguran Sang Menteri, Vice President Corporate Secretary PT KCI, Anne Purba, berjanji pihaknya akan melakukan perbaikan dalam mengatur penumpang agar menerapkan protokol kesehatan.

Ia pun mengakui pihaknya sempat kesulitan dalam menerapkan prokes penumpang selama liburan ini.

 "Kami akan berkoordinasi dengan PT KAI dengan meningkatkan pengaturan petugas untuk memperketat pengawasan sehingga jalankan prokes," sambung Anne pada kesempatan yang sama seperti dikutip dari Kompas.com.

Sebagaimana diketahui, PT KAI Commuter sebelumnya membatasi jam operasional KRL CommuterLine Jabodetabek selama masa pelarangan mudik pada 6 -17 Mei 2021.

"Yang pasti jam operasionalnya yang awalnya mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 22.00 WIB, selama angkutan Lebaran ada pembatasan jam operasional menjadi 04.00 WIB sampai 20.00 WIB," kata Anne.

Lebih lanjut diutarakannya, periode libur Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah mulai 12-14 Mei 2021, pembatasan jam operasional tersebut tetap berlaku.

Baca Juga: KRL Jabodetabek Beroperasi Pukul 04.00-20.00 WIB Pada 12-15 Mei 2021

Jumlah perjalanan kereta juga dikurangi dari yang semula 984 KRL per hari menjadi 886 KRL per hari.

Rinciannnya:

Bogor/Depok - Jakarta Kota PP 196 perjalanan, Bogor/Depok/Nambo - Angke/Jatinegara PP 180 perjalan, Cikarang/Bekasi - Jakarta Kota PP 169 perjalanan.

Rute Rangkasbitung/Parungpanjang/Serpong- Tanah Abang 193 perjalanan, Tangerang-Duri PP 94 perjalanan, dan Tanjung Priok - Jakarta Kota PP 54 perjalanan.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya menekan mobilitas masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

Baca Juga: Panik Pintu Gerbang Ditutup, Penumpang di KRL Tanah Abang Terobos Masuk ke Area Stasiun

Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU