Wapres: Pelanggaran HAM Masih Menjadi Masalah Serius di Seluruh Dunia
Sosial | 1 Juni 2021, 12:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini dunia masih menghadapi persoalan kemanusiaan yang serius, yakni pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Hal tersebut ia sampaikan di acara International Seminar on Quranic Studies yang digelar oleh PTIQ Jakarta, Selasa (1/6/2021) secara virtual.
"Sebagaimana dilaporkan Human Rights Watch tahun 2020, pelanggaran HAM saat ini masih cukup banyak terjadi di dunia, baik di negara-negara berkembang maupun negara-negara maju," kata Ma'ruf.
Pelanggaran HAM, menurut Ma'ruf, terjadi karena kurangnya rasa saling menghormati antar pihak tertentu terhadap nilai-nilai kemanusian. Hal ini dipicu baik oleh ketertinggalan kelompok masyarakat tertentu maupun karena arogansi pihak-pihak tertentu yang sudah kuat terhadap kelompok yang lemah.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Selamat Hari Raya Waisak, Mari Amalkan Kebajikan
Ma'ruf mengatakan, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah merilis sejumlah instrumen tentang perlindungan HAM, mulai dari Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights (ICESCR) hingga Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR). PBB juga telah membentuk Dewan HAM (UN Human Rights Council) untuk memonitor pelanggaran HAM di dunia.
"Sebagian besar negara-negara di dunia pun telah berusaha memberikan perlindungan HAM ini, meski tingkat perlindungan dan bidang yang dilindungi bisa berbeda-beda antara satu negara dengan lainnya," kata dia.
Khususnya bagi umat muslim, Ma'ruf mengingatkan bahwa ada pedoman untuk menghormati sesama manusia dalam kitab suci. Ma'ruf mengimbau umat Islam merujuk pada Alquran sebagai pedoman hidup serta menjadi inspirasi, rujukan, dan arah dalam merespons perubahan zaman dan perkembangan masyarakat yang dinamis.
"Termasuk dalam melakukan inovasi-inovasi untuk menjawab persoalan-persoalan kontemporer yang dihadapi oleh umat manusia," kata dia.
Baca Juga: Besok Jadwal Pelantikan Pegawai KPK, Komnas HAM: Tolong Dengarkan Suara Pegawai KPK yang Lolos TWK
Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV