> >

Beberapa Fakta Kejanggalan TWK yang Diungkapakan Giri Suprapdiono

Peristiwa | 4 Juni 2021, 09:35 WIB
Giri Suprapdiono, saat mengikuti tes wawancara calon pimpinan KPPK di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir, yang selanjutnya dipilih 8 nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. (Sumber: (TRIBUN NEWS / HERUDIN))

Menurut Giri, data-data selengkap begitu tidak mungkin datang dari pewawancara yang melakukan penilaian wawasan kebangsaan.

"Nah, informasi-informasi tersebut menurut saya, kalau tidak itu datang dari seseorang yang profesional mencari informasi, itu enggak akan dapat," ucap Giri.

Tidak hanya itu, lanjut Giri, ada sejumlah pertanyaan dalam tes wawancara TWK yang di luar koteks kebangsaan dan tidak patut dipertanyakan.

Ia mencontohkan pertanyaan yang diterima  pegawai perempuan dan menggunakan hijab. Kata Giri, perempuan itu ditanya mengenai mau atau tidak mau melepas hijab untuk kepentingan negara.

"Kalau enggak mau [lepas jilbab - red] kamu mementingkan diri sendiri," ucap Giri.

Baca Juga: Ini Alasan Pimpinan KPK Tolak Cabut SK Penonaktifan 75 Pegawai yang Tak Lulus TWK

 

Soal pertanyaan sexism dan rasial, kata Giri, itu tidak boleh. Apapun bentuk asesmennya.

"Atau ditanya misalnya beberapa hal yang sexism atau rasial, itu enggak boleh sebenarnya, Apa pun metodologinya, berargumen bahwa itu metedologi untuk asesmen itu enggak boleh," terang Giri.

Seperti diketahui, sebanyak 1.271 pegawai KPK resmi dilantik menjadi pegawai negeri, Selasa (1/6/2021). Dan TWK masik meninggalkan stigma 'rapor merah' 75 yang tidak dilantik.

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU