> >

Minta Maaf, Zulhas Pastikan 3 Kader PAN yang Buat Pernyataan Kontroversial Sudah Disentil

Politik | 16 Juli 2021, 00:00 WIB

 

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Sumber: Dok Humas PAN/MPR RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan meminta maaf atas tindakan dan pernyataan kontroversial tiga kadernya terkait penanganan Covid-19.

Tiga kader tersebut yakni Guspardi Gaus, Rosaline Rimaseuw, dan Saleh Partaonan Daulay.

Menurut Zulhas, pernyataan kontroversial kadernya terkait penanganan Covid-19 didasari keprihatinan dan rasa duka atas meninggalnya anggota DPR Fraksi PAN John Siffy Mirin akibat Covid-19.

Baca Juga: Anggota DPR Guspardi Gaus Minta Maaf Usai Tolak Karantina Setelah dari Luar Negeri

Anggota dewan dari Papua tersebut tak terselamatkan lantaran tidak mendapat perawatan di ICU.

Namun ia telah mengingatkan kepada kader bahwa bukan PAN saja yang berduka dan kehilangan. Rakyat dan orang lain lebih banyak lagi yang menderita.

“Atas nama PAN saya meminta maaf untuk tindakan dan pernyataan kader saya yang kurang sensitif pada situasi yang ada. Saya telah menegur tiga kader PAN yang membuat pernyataan kontroversial. Atas nama partai, sekali lagi saya menyampaikan permohonan maaf,” ujar Zulhas melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (15/7/2021).

Zulhas juga mengigatkan agar kader PAN tidak mengeluh dan berdiam diri dalam situasi saat ini. Jika tidak bisa membantu paling tidak kader PAN bisa menjaga perbuatan.

Baca Juga: Politikus PAN Minta Pemerintah Sediakan RS Covid-19 Khusus Pejabat

“Saya minta kader harus ada empati, bantu yang bisa kita bantu. Paling kurang, kalau kita membantu itu menjaga prilaku,” ujar Zulhas.

Sebelumnya pernyataan tiga kader PAN mendapat sorotan dari masyarakat.

Pernyataan Guspardi Gaus menjadi sorotan setelah mengaku tidak menjalani karantina setiba dari Kirgistan. Hal itu diakuinya dalam rapat Pansus RUU Otonomi Khusus Papua.

Baca Juga: Polemik ICU DPR, PAN Klarifikasi Dalam Rapat Komisi IX

Kemudian, Rosaline pernah mengusulkan pemerintah menyediakan rumah sakit Covid-19 khusus pejabat.

Sementara, Saleh Daulay meminta tidak ada lagi anggota DPR yang tidak mendapat ruang intensive care unit (ICU) akibat lonjakan kasus Covid-19.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : twitter.com/ZUL_Hasan/


TERBARU