> >

Menyoal Fenomena Awan Lurus di Pacitan, BMKG Pastikan Bukan Tanda Bencana

Peristiwa | 8 Agustus 2021, 12:16 WIB

 

Ilustrasi: logo BMKG. (Sumber: BMKG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa waktu lalu, media sosial diramaikan dengan sebuah video yang memperlihatkan fenomena awan putih berbentuk lurus yang seakan membelah langit Pacitan, Jawa Timur. 

Merespons hal tersebut, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Bencana Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan fenomena itu tidak berkaitan dengan bencana, termasuk gempa bumi. 

"Awan tersebut merupakan fenomena atmosferik biasa dan bukan merupakan pertanda akan terjadi sesuatu yang luarbiasa misal akan terjadi gempa besar atau bencana lainnya," kata Daryono melalui unggahan akun Instagram pribadinya, yang dikutip Minggu (8/8/2021).

Daryono menyebut terdapat dua dugaan terkait terjadinya awan putih lurus yang terjadi di Pacitan.

Dugaan pertama, kata dia, ini merupakan roll cloud atau awan gulung.

Menurut penjelasannya, awan ini termasuk langka, namun pernah terjadi beberapa kali. 

"Awan ini kerena ada pertemuan dua masa udara dengan kelembapan/kandungan uap air yang berbeda, dua hal yang mungkinkan, dipengaruhi oleh pertemuan angin regional dengan angin laut/darat atau terbentuk pada garis front dua masa udara yang berbeda kandungan uap airnya," jelas Daryono. 

Sementara kemungkinan kedua, awan lurus ini terbentuk oleh contrail pesawat jet atau jejak kondensasi pesawat jet yang melintas.

Baca Juga: Peringatan BMKG Akibat Perubahan Iklim, Bencana Badai hingga Hilangnya Es di Puncak Jaya

"Tetapi biasanya jejaknya relatif kecil diameternya dengan garis awannya lebih kuat dengan warna latar langitnya," ungkap Daryono. 

Kemudian, menurut pemaparannya, contrail ini umurnya sangat pendek, biasanya dalam hitungan menit sudah bisa hilang dan bentuknya mirip awan cirrus.

"Adanya beberapa dugaan ini disebabkan karena memang tanyangan video awan di Pacitan tersebut memang kurang jelas, sehingga dugaan awan tersebut adalah roll cloud atau contrail jejak pesawat jet," jelasnya. 

Kendati demikan, Daryono memastikan kejadian di Pacitan hanya fenomena biasa dan bukan  pertanda akan terjadi bencana apapun.

Lebih lanjut dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan isu yang berkembang dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Selama ini memang sebagian masyarakat kita ada yang menduga bahkan percaya adanya kaitan antara bentuk awan lurus di langit dengan pertanda akan terjadi gempa," ujarnya.

"Dugaan dan pendapat ini sebenanrnya masih sangat spekulatif karena belum ada kajian ilmiah yang membuktikan kebenarannya dan secara empirik belum terbukti," tegas Daryono. 

Baca Juga: Waktunya Berjemur, Prakiraan BMKG Cuaca 8 Agustus 2021, Cerah Berawan di DKI Jakarta

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU