> >

Jubir Luhut: Sedang Dilakukan Perapian Data Covid-19, Angka Kematian Tak Dipakai Sementara

Berita utama | 11 Agustus 2021, 22:28 WIB
Angka kematian Covid-19 bermasalah hingga menumpuk lebih dari 21 hari akibat terlambat  melakukan pembaruan data. (Sumber: Kompas TV/Ant/M Risyal Hidayat)

Misalnya, laporan kasus Covid-19 di 10 Agustus 2021 menunjukkan ada 2.048 kematian. Namun, sebagian besar angka kematian Covid-19 itu berasal dari hari atau minggu sebelumnya.

Masalah data ini terjadi di berbagai daerah, contohnya di Bekasi dan Kalimantan Tengah. Panji membeberkan, 94% angka kematian di Bekasi pada Selasa (10/8/2021) merupakan akumulasi dari bulan-bulan sebelumnya.

“Rapelan angka kematian dari bulan Juli sebanyak 57% dan bulan Juni dan sebelumnya sebanyak 37%. Lalu 6% sisanya merupakan rekapitulasi kematian di minggu pertama bulan Agustus,” beber dr. Panji dalam keterangan tertulis, Rabu (11/8/2021).

Sementara, di Kalimantan Tengah sekitar 61% dari 70 orang yang meninggal akibat Covid-19 kemarin adalah pasien yang statusnya belum diperbaharui lebih dari 21 hari.

Baca Juga: Aturan Baru di Perpanjangan PPKM Level 4 Kali Ini

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, MKM beralasan, pembaharuan data dari Satgas Covid-19 ini akibat keterbatasan tenaga kesehatan.

Para tenaga kesehatan itu terlambat memasukkan data karena mesti juga merawat banyak pasien akibat lonjakan kasus Covid-19 di daerah mereka beberapa yang minggu lalu.  

“Tingginya kasus di beberapa minggu sebelumnya membuat daerah belum sempat memasukkan atau memperbarui data ke sistem NAR Kemenkes,” kata Widyawati.

Di luar itu, Jodi mengklaim pemerintah sedang melakukan langkah perbaikan untuk memastikan data Covid-19 makin akurat.

"Sedang dilakukan clean up (perapian) data, diturunkan tim khusus untuk ini. Nanti akan di-include (dimasukkan) indikator kematian ini jika data sudah rapi," kata Jodi.

Selama proses perbaikan data itu, Pemerintah untuk sementara hanya menggunakan lima indikator lain untuk asesmen, yakni seperti BOR (tingkat pemanfaatan tempat tidur), kasus konfirmasi, perawatan di RS, pelacakan (tracing), pengetesan (testing), dan kondisi sosio ekonomi masyarakat.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU