Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza, Sejarah dan Makna Menyentuh yang Terkandung di Dalamnya
Budaya | 16 Agustus 2021, 18:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Peringatan Hari Kemerdekaan atau Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 RI akan berlangsung Selasa, 17 Agustus 2021, besok. Masyarakat dapat mengingat kembali sejarah kemerdekaan lewat lagu kebangsaan. Berikut lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza beserta maknanya.
Pada perayaan HUT RI, masyarakat di seluruh Indonesia akan mengundangkan lagu kemerdekaan Indonesia Raya, baik di lapangan upacara maupun di rumah.
Akan tetapi, lagu yang biasa kita nyanyikan bukanlah versi lengkap lagu Indonesia Raya.
Versi lengkapnya adalah lagu Indonesia Raya 3 stanza. Lagu ini adalah simbol persatuan dan kebanggaan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Ketika Mural Bertebaran di Jalanan dan Rakyat Bersemangat
Seluruh lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza ini memiliki makna dan doa tersendiri.
Sejarah Lagu Indonesia Raya
Wage Rudolf Supratman adalah komponis pencipta lagu Indonesia Raya. Ia pertama kali memainkan lagu ini dengan biolanya pada 28 Oktober 1928 atau saat Kongres Pemuda.
Sebenarnya, WR Supratman menciptakan lagu ini dengan judul Indonesia Merdeka. Versi awal lagu ini tidak mengandung kata Raya, melainkan Mulia.
Dan WR Supratman tidak sembarang membuat lagu. Dalam setiap lirik lagu ini, ada untaian harapan dan doa pada negara ini yang ketika itu masih terjajah.
Lagu yang kerap kita nyanyikan adalah stanza pertama lagu Indonesia Raya. Bagian ini berkisah tentang Indonesia yang saat itu belum bersatu.
“Marilah kita berseru, Indonesia bersatu”
Lalu, stanza kedua lagu berisi doa yang tulus dan pengharapan agar Indonesia dapat menjadi negara yang bahagia.
“Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia”
Kemudian, stanza ketiga lagu Indonesia Raya menunjukkan janji setia dan sumpah dari seluruh rakyat pada Negara Kesatuan Republik Indonesia agar terus berdiri.
“Marilah kita berjanji, Indonesia Abadi”
Lirik lagu Indonesia Raya 3 Stanza
I
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeriku
Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negeriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Baca Juga: Sejarah Hari Ini, 15 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan “Pertama” Indonesia di Cirebon
II
Indonesia, tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berdiri
Untuk selama-lamanya
Indonesia, tanah pusaka
Pusaka kita semuanya
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya
Suburlah jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya
Sadarlah hatinya
Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negeriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
III
Indonesia, tanah yang suci
Tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri
Menjaga ibu sejati
Indonesia, tanah berseri
Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji
Indonesia abadi
Selamatlah rakyatnya
Selamatlah putranya
Pulaunya, Lautnya, Semuanya
Majulah negrinya
Majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negeriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Baca Juga: Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Ketika Mural Bertebaran di Jalanan dan Rakyat Bersemangat
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV