> >

Waspada Infeksi RSV, Gangguan Pernapasan yang Sering Terjadi pada Anak-Anak

Kesehatan | 21 Agustus 2021, 13:09 WIB
Ilustrasi infeksi RSV pada anak-anak. (Sumber: healthline.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan ini, respiratory syncytial virus (RSV) menjadi salah satu fokus perhatian para ahli dunia, selain virus corona penyebab Covid-19.

Di negara barat, gangguan kesehatan akibat infeksi RSV sering terjadi dan melonjak jumlahnya ketika mulai memasuk musim gugur dan dingin.

Sementara, di negara tropis seperti Indonesia, kondisi serupa juga bisa terjadi saat masa pancaroba ataupun musim penghujan.

Menurut data Cleveland Clinic, RSV tergolong sangat menular dan rentan terjadi di kalangan anak-anak sehingga perlu menjadi catatan untuk memulai sekolah tatap muka, terlebih pandemi Covid-19 belum juga usai.

Baca Juga: Baik Dilakukan Pagi Hari, Latihan Yoga Bersama Anak Bisa Optimalkan Tumbuh Kembangnya

Lalu, untuk mengenal RSV secara mendalam, berikut penjelasan dari ahli penyakit menular pediatrik, Camille Sabella, yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (21/8/2021).

Apa Itu Respiratory Syncytial Virus (RSV)?

Menurut Sabella, RSV merupakan virus penyerang saluran pernapasan musiman yang sangat menular dan anak-anak paling sering menjadi korbannya.

"Orang dewasa juga bisa teinfeksi RSV tapi virus ini paling sering menyerang anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah dua tahun," ucap Sabella.

Apabila tubuh mulai papar RSV, maka akan muncul beberapa gejala seperti di bawah ini.

  • Pilek
  • Demam (walaupun tidak selalu ada)
  • Bersin
  • Batuk
  • Nafsu makan berkurang
  • Sakit kepala ringan
  • Sakit tenggorokan
  • Kelelahan

Parahnya lagi, RSV juga bisa memicu gangguan dan kegagalan pernapasan, bahkan dapat berkembang menjadi pneumonia atau bronkitis.

Baca Juga: Awas, Anak Bisa Telat Bicara Jika Kerap Diberi Kasih Sayang Negatif

Namun, perlu diingat bahwa penyebaran RSV itu berpotensi besar terjadi melalui kontak langsung, sehingga untuk mencegahnya kebersihan diri dan lingkungan harus dijaga.

"Mencuci tangan dengan saksama adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari virus (RSV) ini," jelas Sabella.

Meski terdengar cukup mudah, upaya pencegahan tersebut tetap harus diperhatikan oleh orangtua karena bayi dan anak kecil belum bisa melakukannya dengan baik.

Selain itu, RSV juga diketahui dapat hidup untuk sementara waktu pada benda mati, tak terkecuali mainan dan barang-barang yang sering dipegang anak-anak.

Oleh sebab itu, menjamin kebersihan semua mainan dan barang-barang yang sering disentuh anak merupakan tugas para orangtua.

Baca Juga: Ahli Sebut Anak Lebih Rentan Alami Dehidrasi, Berikut Penyebab dan Cara Mencegahnya

Caranya pun cukup sederhana, mainan dan barang-barang tersebut dapat dibersihkan dengan sabun dan air hangat, lepas itu jangan lupa beri desinfektan pada permukaannya.

Hal ini penting karena infeksi RSV sama dengan Covid-19, yakni belum ada obat khusus untuk menanganinya.

Jadi, selain mejaga kebersihan, cara terbaik untuk mencegahnya adalah melakukan perawatan untuk meringankan ketika bergejala seperti minum cairan yang cukup.

Jika terjadi penurunan tingkat oksigen rendah atau mengalami masalah pernapasan, jangan ragu untuk segera melakukan terapi oksigen.

"Jika pasien mengalami gangguan pernapasan atau pneumonia, rawat inap mungkin diperlukan. Namun, sebagian besar pengobatan dilakukan dengan membiarkan virus tersebut mati dengan sendirinya," ujar Sabella.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU