> >

Ihwal Vaksin Booster, Pakar Virologi UGM: Belum Perlu untuk Masyarakat Umum

Update corona | 3 September 2021, 13:11 WIB
Sebanyak 3 juta vaksin Moderna untuk booster tenaga kesehatan telah tiba di Indonesia, Minggu (11/7/2021) (Sumber: Kompas TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV-  Pemberian vaksin booster Covid-19 atau dosis ketiga ramai diperbincangkan khalayak. Pakar virologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Mohamad Saifudin Hakim pun angkat bicara.

“Masyarakat umum belum perlu vaksin booster,” ujarnya, Jumat (3/9/2021).

Meskipun demikian, ia tidak menampik jika vaksin dosis ketiga ini bisa diberikan secara terbatas kepada tenaga kesehatan (nakes).

Ia menilai nakes perlu mendapat vaksin booster karena pekerjaan mereka yang berada di garda depan penanganan Covid-19, berisiko besar terpapar virus corona.

Ketimbang meributkan vaksin booster, menurut Saifudin, yang terpenting saat ini justru meningkatkan angka cakupan vaksinasi nasional.

Sebab, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Brasil Mulai Berikan Vaksin Booster Pada Warga Lanjut Usia

Saifudin menambahkan, saat ini masyarakat umum yang sudah mendapatkan vaksin hingga dosis kedua masih sedikit, yaitu sekitar 18 persen.

“Jadi sebaiknya mengejar cakupan vaksin dulu bagi mereka yang belum divaksin, terutama kelompok lansia yang berisiko tinggi,” ucapnya. 

Terlebih, pemberian vaksin booster juga belum masuk dalam rekomendasi WHO. Bahkan belum lama ini, WHO meminta agar negara-negara mempertimbangkan kembali urgensi pemberian vaksin booster Covid-19. 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU