> >

Animal Defenders Temukan Praktik Penjualan Daging Anjing, Wagub DKI Ancam Tindak Tegas

Peristiwa | 12 September 2021, 08:37 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Jakarta Pusat, Kamis (19/8/2021) (Sumber: Hasya Nindita/Kompas.tv)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Animal Defenders Indonesia (ADI) menemukan praktik perdagangan daging anjing di Pasar Senen, Jakarta Pusat. 

Pihak ADI mengabadikan penelusuran tersebut melalui video yang diunggah pada akun Instagram, @animaldefendersindo, Jumat (10/9/21) lalu. 

"Satu lapak yang kami investigasi mengaku bahwa mereka minimal menjual 4 ekor anjing dalam sehari. Mereka sudah beroperasi lebih dari 6 tahun," demikian keterangan ADI melalui akun instagramnya, @animaldefendersindo.

Secara keseluruhan, ADI menemukan tiga lapak di pasar tersebut yang menjual daging anjing. Dia juga meyakini ada lebih dari satu pasar yang menerapkan praktik sama.

"Itu baru satu lapak, di pasar itu ada 3 lapak. Maka 1 pasar saja dalam 6 tahun menghabiskan 26.280 ekor anjing. Dan masih banyak titik penjualan lainnya di DKI," terangnya.

Baca Juga: Disomasi Karena Penjualan Daging Anjing, Ini Kata GoFood Hingga ShopeeFood

Menanggapi peristiwa ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengancam bakal menindak tegas penjual daging anjing di Pasar Senen tersebut. 

Saat ini, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta beserta Perumda Pasar Jaya tengah menelusuri laporan tersebut.

"Saya belum mendapat informasi dari Pasar Jaya laporannya seperti apa. Namun jika benar, ini akan ditindak tegas dan diberi sanksi sesuai ketentuan," kata Riza di Jakarta, Sabtu (11/9) malam.

Riza menyebutkan bahwa pihak Pemprov DKI Jakarta menyerahkan kasus tersebut untuk ditangani dan diselidiki lebih lanjut.

"Karena ini melanggar Undang-undang Perlindungan Pangan dan Konsumen," kata Riza. 

Baca Juga: Wagub DKI Tegaskan Kembali Sanksi Holywings Ditutup Selama PPKM!

Pendiri Yayasan Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona menjelaskan, pedagang daging anjing di Pasar Senen mengembangkan isu daging anjing sebagai obat Covid-19.

"Mereka jualan gimik bahwa sup anjing bisa mengobati Corona, itu yang mereka gaungkan. Itu kita rekam juga. Kalau di kami mereka (pedagang) bilang membantu memerangi Covid," ujar Doni dikutip dari Kompas.com.

Menurut Doni, daging anjing tidak pernah diakomodir menjadi bahan pangan karena memang tidak diternak dan tidak ada dalam daftar pangan yang diakomodir untuk dijual.

"Oleh karena itu kami meminta para stakeholder, PD Pasar Jaya, Pemprov DKI, Dinas KPKP agar melindungi dari hal-hal seperti ini," kata Doni.

Doni menambahkan, perlindungan juga diperlukan karena banyak anjing yang ditangkap tidak bisa dipastikan steril dari rabies yang mungkin saja menjangkit para pembeli daging anjing.

Karena suplai daging anjing, ujar Doni, seringkali masuk dari luar Jakarta seperti dari Jawa Barat.

"Bagaimana ceritanya Jakarta gembar-gembor bebas rabies tapi nyatanya praktik (perdagangan daging anjing) ini jalan terus," ujar dia.

Baca Juga: Asteroid Berbentuk Tulang Anjing Diberi Nama Kleopatra, Bebatuan Paling Tak Biasa di Tata Surya

Saat ini, pihak ADI tengah melakukan somasi yang ditunjukan kepada PD Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Senen.

"Saya inginkan adalah Pemprov DKI menertibkan semua pasar yang ada di bawah (Pemprov DKI), agar tidak menjual daging anjing dan daging-daging yang tidak termasuk dalam undang-undang pangan agar kesehatan masyarakat terjaga dengan baik," kata dia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengaku telah menerima laporan terkait peristiwa tersebut.

Pihaknya langsung turun ke lapangan melakukan penelusuran sekaligus berkoordinasi dengan Perumda Pasar Jaya selaku penanggung jawab Pasar Jaya Senen.

"Kawan-kawan saya langsung ke lapangan ke tempat yang dituju. Kami melakukan koordinasi dengan Pasar Jaya," kata Suharini saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tilang 639 Kendaraan saat Crowd Free Night di Jakarta Semalam


 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU