> >

Kompolnas Sebut Citra Polri Buruk jika Tak Tegas Sanksi Pelaku Smackdown Mahasiswa

Peristiwa | 14 Oktober 2021, 14:05 WIB
Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti. (Sumber: KOMPAS TV)

Bagi Kompolnas, kata Poengky, kasus kekerasan yang dilakukan polisi terhadap mahasiswa di Tangerang harus menjadi refleksi.

Bahwa, anggota di lapangan masih harus dibekali pengetahuan tentang hak asasi manusia (HAM) dan penanganan demonstrasi.

“Mindsetnya perlu diluruskan bahwa dalam menghadapi demonstran, polisi harus bertindak bijaksana,” tegasnya.

“Jangan sampai terpancing jika ada provokasi di lapangan. Penggunaan kekerasan boleh dilakukan ketika tindakan demonstran anarkis membahayakan nyawa polisi dan masyarakat. Jika tidak membahayakan, arahkan saja agar para demonstran bisa menyampaikan tuntutan secara damai.”

Baca Juga: Kontras soal Polisi Smackdown Mahasiswa: Mencerminkan Brutalisme Kepolisian

Sebelumnya seperti diberitakan, dalam aksi unjuk rasa di Tangerang seorang polisi melakukan smackdown kepada seorang mahasiswa.

Kemudian tak lama, mahasiswa yang menerima aksi kekerasan itu kejang-kejang di trotoar.

Peristiwa itu terekam video dan viral di media sosial. Tak lama, korban bernama Fariz yang mengalami kekerasan didampingi polisi mengaku tidak mengalami luka serius akibat dibanting.

Fariz mengaku hanya mengalami pegal-pegal setelah dibanting polisi di trotoar.

“Saya juga nggak mati, saya masih masih hidup,” ujarnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU