> >

Ganjar, Puan, Risma Masuk Kader Potensial PDIP di Pilpres, Hasto: Lahir dari Kaderisasi Partai

Politik | 16 Oktober 2021, 05:47 WIB
Kolase foto Ganjar Pranowo diapit Puan Maharani dan Tri Rismaharini. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV— Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini masuk dalam daftar kader potensial PDI Perjuangan (PDIP) untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Hal ini disampaikan langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut bahwa partainya punya segudang kader yang dinilai pantas untuk dicalonkan dalam pilpres nanti.

Ia menyebut, selain Ganjar dan Risma, masih ada nama kader potensial PDIP lainnya. Seperti Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Abdullah Azwar Anas, Mardani, Sultan Riska.

Hasto menyebut mereka lahir dari mekanisme kaderisasi Partai. 

Baca Juga: PDIP Soroti Pergerakan Kelompok yang Tidak Melakukan Kaderisasi Tapi Sibuk soal Capres

"PDI Perjuangan terus melakukan konsolidasi dan kaderisasi Partai. Itu semua perlu kerja sistemik melalui bangunan organisasi kepartaian. Jadi terkait dengan capres dan cawapres, Partai memiliki banyak kader yang mumpuni yang telah dipersiapkan Partai," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021) yang dikutip dari pemberitaan KOMPAS TV.

Menurut Hasto, keputusan terhadap siapa capres dan cawapres dari PDIP, berdasarkan Kongres V Partai telah memberikan mandat kepada Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum untuk memutuskan dan mengumumkannya. 

Baca Juga: PDIP Panggil Wakil Ketua DPC Purworejo untuk Klarifikasi Soal Deklarasi Ganjar sebagai Capres 2024

“Pengumuman akan dilakukan pada momentum yang tepat. Semua memerlukan pertimbangan yang matang, bukan asal deklarasi. Itulah tata cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Hasto, PDIP melihat ada sekelompok kepentingan yang tidak mau bekerja keras melakukan kaderisasi secara sistemik lalu memgambil jalan pintas dengan mencalonkan tertentu dengan berbagai subyektivitas kepentingan. 

“Partai terus mencermati dinamika politik yang berkembang. Seluruh kader dan anggota Partai terus memegang disiplin dan lebih memilih membantu rakyat di dalam seluruh program recovery atas dampak pandemi,” kata dia. 

Baca Juga: Penunjukan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN Timbulkan Polemik, Ini Pembelaan PDIP

Ia menyebut, pihaknya tetap berkomitmen untuk terus memerkuat tradisi demokrasi Pancasila yang mengakar pada budaya bangsa.

“Demokrasi di Indonesia bukan demokrasi elektoral individual. Demokrasi Indonesia mengacu pada budaya bangsa yang mengedepankan gotong rotong, musyawarah, dan kepemimpinan yang didukung oleh spirit kolektivitas gotong royong, bukan individual," pungkasnya.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU