> >

Apa Itu Menwa? Simak Sejarah, Kultur dan Tahapan Diklat, Tujuan, hingga Semboyan

Sosial | 26 Oktober 2021, 15:41 WIB
Ilustrasi Resimen Mahasiswa. (Sumber: Facebook/Menwa Batalyon-5 IST Akprind Yogyakarta)

SOLO, KOMPAS.TV - Kasus meninggalnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, GE,  usai mengikuti diklat Menwa menjadi renungan semua pihak.

GE diduga meninggal setelah mengikuti latihan panjat tebing di salah satu kawasan Jurug, Minggu (24/10/2021).

Kendati belum terkonfirmasi penyebab kematian tersebut, namun kini kematian GE terus dilakukan penyelidikan.

Menwa merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di perguruan tinggi.

Menwa diberikan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dengan UKM lain dan berada langsung di bawah rektorat.

Apa Itu Menwa?

Dilansir dari Wikipedia, Selasa (26/10/2021), Resimen Mahasiwa atau disingkat sebagai Menwa adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI.

Menwa dibentuk sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). 

Menwa juga merupakan salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan militer.

Markas Menwa berada di kesatuan masing-masing perguruan tinggi yang anggotanya merupakan mahasiswa dan mahasiswa universitas tersebut.

Baca Juga: Mahasiwa UNS yang Meninggal Usai Diklat Menwa di Autopsi, Keluarga Pasrah Menunggu Hasil

Sejarah Menwa

Resimen mahasiswa (Menwa) awalnya adalah sebuah organisasi yang dibentuk pada 13 Juni-14 September 1959 oleh Jenderal Besar A.H. Nasution.

Saat itu, telah diadakan wajib latih (walawa) bagi mahasiswa di Jawa Barat.

Mahasiswa-mahasiwa tersebut dilatih dipersiapkan sebagai perwira cadangan untuk mendukung TNI bila terjadi keadaan genting pada NKRI.

Tujuannya untuk mempertahankan NKRI bersama TNI dengan tujuan mencegah segala ancaman dan siap bertempur dengan senjata jika diperlukan.

Mendapat didikan langsung di Kodam VI/ Siliwangidan para walawa diberikan hak untuk mengenakan lambang Siliwangi. 

Pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RI Seokarno mencetuskan Trikora.

Isi Trikora

  1. Panjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
  2. Gagalkan Negara Boneka Papua
  3. Adakan Mobilisasi Umum

Seluruh rakyat termasuk Walawa menyambut komando ini dengan gembira dan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat.

Namun setelah itu muncul ketegangan dan kewaspadaan nasional yang kuat.

Baca Juga: Sikap UNS Soal Mahasiswanya yang Meninggal Saat Diklatsar Menwa

Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Berbagai Sumber


TERBARU